Artikel ini bertujuan untuk mengungkap 1) tindakan masyarakat penutur bahasa Dawan, yaitu Atoin Meto dalam upaya pemertahanan bahasa dan budayanya, dan 2) ungkapan yang dapat mencerminkan bentuk dan nilai budaya Atoin Meto. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan data dokumen tertulis. Data penelitian ini menunjukan bahwa bahasa Dawan hanya digunakan pada situasi tertentu saja seperti upacara adat dan digunakan oleh oleh golongan tertentu seperti orang tua, pemuka adat. Tidak ada upaya terstruktur dari pihak manapun dalam upaya pemertahanan bahasa. Meskipun demikian, terdapat tradisi lisan yang masih berthan hingga sekarang ini meskipun tidak dipakai sehari-hari. Penggunaan tradisi lisan ini dapat dianggap sebagai sebuah usaha pemerthanan bahasa dan budaya. Ditemukan pula bahwa bahasa ini sangat kaya dengan ungkapan-ungkapan yang memiliki nilai pendidikan (edukatif), kehidupan (moral-etika), dan keagamaan (religius) yang terkandung di dalam bahasa Dawan. Nilai-nilai ini tergambar dalam makna ungkapan yaitu penghormatan, doa dan permohonan, nasehat, persaudaraan atau kebersamaan, etika, moral, dan sopan santun.