Untuk menilai reaktogenitas dan imunogenitas vaksin varisela hidup yang dilemahkan (galur-Oka) pada anak sehat. Studi deskriptif dilakukan pada 300 anak yang berumur 1-12 tahun dan dibagi menjadi 3 subgrup menurut umur (1 -<3 tahun, 3 -<7 tahun, 7-12 tahun). Sebelum penelitian anak-anak tersebut dimintakan kesediaan dari orang tuanya secara tertulis, dilakukan anamnesis mengenai riwayat varisela sebelumnya, dan pemeriksaan titer anti-varisela. Dalam kurun waktu waktu 2 minggu apabila hasil negatif, maka diberikan suntikan vaksin varisela (Varilrix) 0,5 ml pada lengan deltoid kiri, setelah dilakukan pemeriksan fisis sebelumnya. Sesuai penyuntikan pada orangtua pasien diberikan kartu harian untuk mencatat suhu tubuh, gejala lokal atau umum yang terjadi setelah penyuntikan. Bila dianggap perlu, orang tua dapat membawa anak untuk diperiksa. Pada hari ke-42 dilakukan pemeriksaan fisis pada setiap anak dilanjutkan dengan pengambilan darah pasca vaksinasi. Kartu harian dikumpulkan kembali untuk dianalisis. Penelitian dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta, dari tanggal 3 Mei 1998 sampai dengan 22 Oktober 1998. Seluruh sediaan arah pravaksinasi diperiksa di Laboratorium Bioanalytical Research Corporation (Barc) Jakarta dengan metode ELISA. Separuh diantara spesimen disimpan menunggu separuh spesimen darah pravaksinasi yang akan dikirim ke Rixenstat, Belgia untuk diperiksa ulang titer pra vaksinasi sekaligus memeriksa titer pasca vaksinasi, dengan metode Indirek Immunoflouresent test (IIF). Dari 300 anak yang masuk dalam penelitian ada 5 anak yang tidak menyelesaikan penelitian. Reaksi umum (9,80%) lebih banyak dijumpai daripada reaksi lokal (1%). Demam tinggi didapatkan pada 3 anak (1,7%), tiga diantaranya disangka (probable/suspected) ada hubungannya dengan tindakan vaksinasi. Subyek yang memperlihatkan gejala ruam tidak menunjukan gejala demam tinggi. Semua gejala tadi menghilang tidak lebih dari 5 hari. Enam minggu setelah penyuntikan hanya satu subyek yang tidak menunjukkan adanya serokonversi (0,7%). Golongan umur muda menunjukkan nilai gmt yang lebih tinggi. Vaksin varisela hidup yang dilemahkan (galur Oka) pada penelitian ini aman, ditoleransi dengan baik dan mempunyai tingkat perlindungan yang tinggi pada anak 1 -12 tahun Kata kunci: reaktogenitas, imonugenitas, vaksin varisela. Sari Pediatri, Vol. 3, No. 4, Maret 2002: 202 -205 aksin varisela hidup yang dilemahkan (strain = galur) Oka/SB Bio (Varilrix) pertama kali diperkenalkan penggunaannya untuk kelompok risiko tinggi. Sejak komersial di Eropa, sedangkan di Amerika Serikat mendapat lisensi untuk pertama kali pada tahun 1995. Rekomendasi penggunaan