2018
DOI: 10.14203/oseana.2018.vol.43no.4.6
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Potensi Bakteri Laut Untuk Bioremediasi

Abstract: POTENCY OF MARINE BACTERIA FOR BIOREMEDIATION. Marine bacteria have a high abundance on variation as well as the qenes, so it can be used in various aspects, including the prevention of marine pollution through bioremediation. High genetic variations provide a source of marine bacteria which has decompose-various substances capability. Various studies have been conducted to determine the potential of marine bacteria in degrading pollutants, including degradation of hydrocarbons, PAH, plastic, PCB and removal o… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 11 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Menurut Dassarma (2006), mengatakan bahwa bakteri halofilik dibedakan berdasarkan kemampuan hidup pada kadar NaCl yang berbeda-beda. Jenis bakteri halofilik "rendah" mampu tumbuh optimal pada 2-5% kadar NaCl dalam volume di perairan, jenis "sedang" tumbuh optimal pada 5-20% kadar NaCl, dan jenis "ekstrim" tumbuh optimal pada 20-30% kadar NaCl.Lingkungan laut yang bervariatif akibat penyebaran yang luas pada salinitas, suhu, pH, arus dan angina menyebabkan bakteri laut lebih adaptif pada perubahan lingkungan (Afianti, 2018), sehingga menjadi potensite rsendiri untuk dikembangkan pemanfaatan yang lebih luas untuk kepentingan manusia tanpa memanipulasi genetika (Dash et al, 2013)…”
Section: Bakteriunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Menurut Dassarma (2006), mengatakan bahwa bakteri halofilik dibedakan berdasarkan kemampuan hidup pada kadar NaCl yang berbeda-beda. Jenis bakteri halofilik "rendah" mampu tumbuh optimal pada 2-5% kadar NaCl dalam volume di perairan, jenis "sedang" tumbuh optimal pada 5-20% kadar NaCl, dan jenis "ekstrim" tumbuh optimal pada 20-30% kadar NaCl.Lingkungan laut yang bervariatif akibat penyebaran yang luas pada salinitas, suhu, pH, arus dan angina menyebabkan bakteri laut lebih adaptif pada perubahan lingkungan (Afianti, 2018), sehingga menjadi potensite rsendiri untuk dikembangkan pemanfaatan yang lebih luas untuk kepentingan manusia tanpa memanipulasi genetika (Dash et al, 2013)…”
Section: Bakteriunclassified
“…Hal ini sesuai dengan pernyataan Madigan et al, (2008), diversitas bakteri yang tinggi di alam ini merupakan hasil dari kemampuan beradaptasi yang tinggi dengan kondisi yang ekstrim untuk mendukung fungsi fisiologisnya, dimana tingginya variasi genetik sering kali menyebabkan hadirnya strain bakteri yang baru. Afianti (2018), menyatakan bahwa potensi bakteri laut sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai agen bioremidiasi bahan pencemar, mulai dari bahan pencemar ringan sampai yang berat diantaranya pedragradasi nutrient, mengadsorpsi logam berat, degradasi PAH (Polisiklik Aromatik Hidrokarbon), PCB (polychlorinated biphenyl), Hidrokarbon, dan juga degradasi plastik. Jumlah jenis bakteri bittern pada penelitian ini sebanyak 10 jenis yang hamper sama jumlahnya dengan hasil penelitian Fara et al, (2018) perbandingan 1:9 untuk sampel pengenceran pertama hingga selanjutnya sehingga didapat 1/10 sel mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya.…”
Section: Gambar 1 Hasil Isolasi Limbah Air Cucian Garam (Bakteri Bitt...unclassified
“…Gen mer operon yang berada pada bakteri yaitu gen merA dan merB. Mer operon ini berpotensi untuk aplikasi remediasi melalui bioabsorbsi dengan melibatkan biomassa bakteri (Afianti, 2018) Selain merkuri, zat logam berat lainnya adalah kromium. Kromium adalah salah satu logam berat yang banyak digunakan pada industri electroplating, industri logam, pendingin air, pulp, pemurnian bijih, dan petroleum.…”
Section: Bakteri Pendegradasi Logam Beratunclassified
“…Bakteri tersebar dalam berbagai lingkungan baik di darat, laut, gunung api, samudera antartika bahkan di kawah gunung api. Di alam bakteri berperan sebagai konsumen, pengurai dan pemelihara siklus biogeokimia (Afianti, 2018). Kemampuan bakteri dalam mengurai berbagai pencemar organik menjadi senyawa yang tidak berbahaya mulai banyak diperhatikan serta dikembangkan sebagai alat untuk mengolah lingkungan tercemar.…”
unclassified