<p>Kelompok jenis <em>Gonystylus</em> non <em>bancanus</em> termasuk dalam kelompok kayu komersial ramin, yang saat ini telah banyak dieksploitasi, sehingga diperlukan adanya upaya budidaya dan konservasi. Dalam rangka menunjang upaya tersebut, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sebaran dan potensi <em>Gonystylus</em> non <em>bancanus</em> di empat lokasi (Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat) pada bulan Mei sampai bulan Nopember 2015. Pengumpulan data menggunakan plot bujur sangkar ukuran 20m x 20m, jumlah satuan contoh yang dibuat pada setiap lokasi 10 plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Gonystylus</em> non <em>bancanus</em> dijumpai pada ketinggian tempat antara 220 – 700 m dpl, dipinggir bukit dengan topografi agak curam dan menyebar secara berkelompok. Komposisi vegetasi di sekitar pohon <em>Gonystylus</em> non <em>bancanus</em> banyak dijumpai jenis-jenis <em>Shorea bracteolata</em> Dyer dengan INP sebesar 124,21%, <em>Dipterocarpus kunstleri</em> King. dengan INP 112,76% dan <em>Shorea laevis</em> Ridl. dengan INP 98,25%. Lingkungan fisik yang berkaitan erat dengan jenis tersebut adalah suhu antara 22–36 °C, kelembaban udara antara 83 – 95%, kemiringan lahan antara 21 - >50% dan pH tanah antara 5,3 – 6,4. Jenis <em>Shorea bracteolata </em>Dyer berasosiasi dengan <em>Gonystylus</em> non <em>bancanus</em><em> </em>paling kuat (indeks Ochiai 0,61), <em>Syzygium occlusum </em>Miq.(indeks Ochiai 0,58) dan <em>Shorea lamellata </em>Foxw. (indeks Ochiai 0,48). Regenerasi alami <em>Gonystylus </em>non <em>bancanus</em> di lokasi penelitian masih normal artinya jumlah semai lebih besar dari pancang dan jumlah pancang lebih besar dari pohon, namun secara umum keberadaan jenis ini sangat terpencar hanya di hutan tertentu.</p>