2017
DOI: 10.2478/mjss-2018-0075
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Power Recovery Support Tabunio Watershed Based on Analysis of Erosion Based on Geographic Information System in the Province of South Kalimantan

Abstract: Watershed Tabunio is one of the watershed in the Province of South Kalimantan which has an important role to support the environmental aspects and socio-economic aspects, it is caused by the upstream part of the watershed there are different types of land use can increase the rate of erosion, the flow surface, also on the middle and downstream utilized by the Tanah Laut for agriculture, plantation and fisheries. This study aims to determine the level of erosion, which is useful as a reference for determining t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

1
2

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 10 publications
(11 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Rata-rata debit air pada titik kedua sebesar 15,43 m 3 /detik dengan tinggi muka air rata-rata 0,98 m. Sesuai pernyataan Neon (2016) jika hujan tidak turun debit air akan kelihatan normal dan jika hujan turun maka akan meningkatnya hasil debit, menurut (Kuswardini, 2015 dalam Simamora, J. H. et al 2020) jika cuaca cerah maka debit kelihatan merata dan di hari berikutnya terjadi hujan yang menyebabkan naiknya tinggi muka air. Curah hujan dengan intensitas yang tinggi dan berlangsung dalam periode waktu yang lama pada bagian hulu dan tengah DAS dapat mengakibatkan banjir, adanya aktivitas manusia maupun penggunaan lahan yang bukan berdasarkan kelestarian menyebabkan banjir semakin meningkat (Kadir et al, 2017). Tingkat infiltrasi lebih tinggi pada vegetasi hutan dibandingkan pada lahan pertanian yang mengakibatkan permukaan semakin berkurang, oleh karena itu dalam pengendalian kerawanan pemasok banjir perlu memperbanyak vegetasi hutan atau tanaman tingkat tinggi (pohon) (Kadir et al, 2016).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Rata-rata debit air pada titik kedua sebesar 15,43 m 3 /detik dengan tinggi muka air rata-rata 0,98 m. Sesuai pernyataan Neon (2016) jika hujan tidak turun debit air akan kelihatan normal dan jika hujan turun maka akan meningkatnya hasil debit, menurut (Kuswardini, 2015 dalam Simamora, J. H. et al 2020) jika cuaca cerah maka debit kelihatan merata dan di hari berikutnya terjadi hujan yang menyebabkan naiknya tinggi muka air. Curah hujan dengan intensitas yang tinggi dan berlangsung dalam periode waktu yang lama pada bagian hulu dan tengah DAS dapat mengakibatkan banjir, adanya aktivitas manusia maupun penggunaan lahan yang bukan berdasarkan kelestarian menyebabkan banjir semakin meningkat (Kadir et al, 2017). Tingkat infiltrasi lebih tinggi pada vegetasi hutan dibandingkan pada lahan pertanian yang mengakibatkan permukaan semakin berkurang, oleh karena itu dalam pengendalian kerawanan pemasok banjir perlu memperbanyak vegetasi hutan atau tanaman tingkat tinggi (pohon) (Kadir et al, 2016).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…DAS Tabunio terletak di Kabupaten Tanah Laut seluas 62.558,56 ha, secara ekologis 10 sub DAS dan secara administratif terdiri atas 44 desa dan 4 kecamatan. Kadir et al (2017) dan Auliana et al (2018) menyatakan bahwa kondisi lahan di DAS Tabunio pada kualifikasi pemulihan sangat tinggi dengan luas area lahan kritis sebesar 19.109,89 ha, Penutupan vegetasi kualifikasi pemulihan tinggi dan indeks erosi kualifikasi pemulihan sangat tinggi dengan erosi sebesar 219, 08 ton/ ha/thn dan kejadian banjir pada bagian tengah dan hilir.…”
unclassified