Virus corona muncul pertama kali di Wuhan China yang merupakan virus yang menginfeksi pernapasan atau disebut Covid-19. Penyebarannya yang begitu cepat sampai ke seluruh negara menimbulkan pengaruh terhadap beberapa sektor, seperti kesehatan, sosial, politik, ekonomi maupun agama. Penyebaran informasi yang cepat dan menyeluruh yang dilakukan oleh media, menjadi kesempatan sebagian orang untuk menyebar hoax, rumor dan konspirasi yang dilakukan untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu. Penyebaran tersebut tidak terlepas dari otoritas yang dimilikinya. Otoritas politik dan otoritas agama mengalami penurunan legitimasi sehingga media baru membuat fragmentasi otoritas tetapi ada ketimpangan pengetahuan antara pemerintah, ahli kesehatan, dan masyarakat biasa. Sehingga masyarakat bebas menggunakan media apapun untuk bersuara. Para otoritas agama juga ikut meramaikan media online dan media sosial dalam menyampaikan pendapatnya tentang Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data sekunder yang bersumber dari artikel jurnal, media online. Hasilnya otoritas agama memiliki pengaruh kuat dalam menyampaikan informasi kepada khalayak. Walaupun sebagian informasi yang disampaikan bertentangan dengan otoritas lainnya seperti otoritas kesehatan dan politik (pemerintah)[The corona virus first appeared in Wuhan China, which is a virus that infects respiration or is called Covid-19. The spread is so fast that the whole country has an influence on several sectors, such as health, social, political, economic and religious. The rapid and comprehensive dissemination of information carried out by the media has become an opportunity for some people to spread hoaxes, rumors and conspiracies carried out for personal and certain group interests. The spread is inseparable from the authority it has. Political authority and religious authority have decreased legitimacy so that the new media create fragmentation of authority but there is a knowledge gap between the government, health experts, and ordinary people. So that people are free to use any media to speak out. Religious authorities have also participated in online media and social media in expressing their opinions about Covid-19. This study uses qualitative methods with secondary data sourced from journal articles, online media. The result is that religious authorities have a strong influence in conveying information to the public. Although some of the information contradicts other authorities such as health and political authorities (government)]