2011
DOI: 10.1016/j.sbspro.2011.03.119
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pre-service chemistry teachers’ understanding of ionization and dissolution

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2014
2014
2022
2022

Publication Types

Select...
3
2

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(2 citation statements)
references
References 17 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Pengajar merupakan kunci utama bagaimana peserta didik menjaid pribadi yang tidak hanya mengetahui materi kimia tetapi mereka mampu mengimplementasikannya dalam seharihari karena kimia tentu bagian dari alam semesta (Gilbert & Treagust, 2009). Pembelajaran dengan konsep multi representasi merupakan strategi tepat dan secara utuh mampu menelaah dan digunakan oleh pengajar dalam merubah pola pikir peserta didik dalam belajar kimia (Avraamidou, 2016;Ekiz et al, 2011;Figueiredo, Neves, & Gomes, 2016;Kozma, Chin, Russell, & Marx, 2000;Nilsson & Karlsson, 2019;Ortiznieves & Medina, 2014;Ryan & Herrington, 2014;Savec, Urankar, Aksela, & Devetak, 2017;Streller & Bolte, 2018;Trivic & Milanovic, 2018 (Hanafin, 2014;Kurniawan et al, 2017;Ratnasari, Wardani, & Nuswowati, 2018;Şener & Çokçalışkan, 2018). Salah satu jenis kecerdasan yang erat berhubungan dengan pembelajaran kimia adalah kecerdasan spasial, di mana setiap peserta didik memiliki kecerdasan spasial ini yang bertujuan untuk memudahkan mereka menganalisis materi kimia secara visual 3D dan atau secara partikulat dan simbolik (Barke et al, 2012;Berkel et al, 2009;Head et al, 2017;Levy & Wilensky, 2009;Mahaffy, 2006;Milenković et al, 2014;Ortiz-nieves & Medina, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pengajar merupakan kunci utama bagaimana peserta didik menjaid pribadi yang tidak hanya mengetahui materi kimia tetapi mereka mampu mengimplementasikannya dalam seharihari karena kimia tentu bagian dari alam semesta (Gilbert & Treagust, 2009). Pembelajaran dengan konsep multi representasi merupakan strategi tepat dan secara utuh mampu menelaah dan digunakan oleh pengajar dalam merubah pola pikir peserta didik dalam belajar kimia (Avraamidou, 2016;Ekiz et al, 2011;Figueiredo, Neves, & Gomes, 2016;Kozma, Chin, Russell, & Marx, 2000;Nilsson & Karlsson, 2019;Ortiznieves & Medina, 2014;Ryan & Herrington, 2014;Savec, Urankar, Aksela, & Devetak, 2017;Streller & Bolte, 2018;Trivic & Milanovic, 2018 (Hanafin, 2014;Kurniawan et al, 2017;Ratnasari, Wardani, & Nuswowati, 2018;Şener & Çokçalışkan, 2018). Salah satu jenis kecerdasan yang erat berhubungan dengan pembelajaran kimia adalah kecerdasan spasial, di mana setiap peserta didik memiliki kecerdasan spasial ini yang bertujuan untuk memudahkan mereka menganalisis materi kimia secara visual 3D dan atau secara partikulat dan simbolik (Barke et al, 2012;Berkel et al, 2009;Head et al, 2017;Levy & Wilensky, 2009;Mahaffy, 2006;Milenković et al, 2014;Ortiz-nieves & Medina, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Untuk memahami kima secara utuh menurut (Gilbert & Treagust, 2009) setiap peserta didik perlu dilatih daya nalar dan kemampuan spasial mereka dalam menelaah dan mengidentifikasi materi kimia. Selain itu, konsep representasi terdiri dari 3 (tiga) level yakni makroskopik, submikroskopik, dan simbolik sehingga konsep representasi ini merupakan konsep fundamental dalam melatih pola kognitif peserta didik dalam belajar kimia (Ekiz et al, 2011;Ortiz-nieves & Medina, 2014;Trivic & Milanovic, 2018). Konsep representasi ini tentu memudahkan peserta didik dalam memahami dan menginterpretasi masalah selama proses pembelajaran terjadi sehingga pengajar perlu memperhatikan konsep ini secara tepat (Chen et al, 2019;Sa & Dost, 2014).…”
Section: Pemaparan Self-efficacy and Berpikir Kritisunclassified