Preferensi Remaja Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan Korea Berbagai Merek Di Kabupaten Sumenep

Abstract

Munculnya berbagai merek mie instan Korea yang telah memasuki pasar Indonesia menyebabkan persaingan yang lebih kompetitif dengan merek mi instan lokal. Daya tarik mie instan Korea bisa mempengaruhi sikap dan persepsi konsumen dalam membuat keputusan pembelian produk mie intsan Korea tersebut. Remaja di Kabupaten Sumenep juga tidak terlepas dari Korean wave dan memiliki pasar yang cukup potensial sebagai konsumen pengkonsumsi mie instan Korea. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui karakteristik remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian mi instan Korea berbagai merek di Kabupaten Sumenep. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis faktor. Sampel yang digunakan sebanayak 125 remaja yang berdomisili di Kabupaten Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 faktor yang mempengaruhi kepustusan pembelian yaitu Faktor psikologi dengan 7 variabel, faktor budaya dengan 3 variabel dan faktor sosial dengan 3 variabel. Faktor utama yaitu faktor psikologi dengan eigenvalue sebesar 6,636. Sedangkan faktor kedua dan ketiga masing-masing memiliki eigenvalue sebesar 1,627 dan 1,115.

Analisis Keputusan Pembelian Kebutuhan Pokok Mie Instan Ditinjau dari Maqashid Syariah

“…Di Indonesia mie instan memiliki Merek mie instan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian, karena dalam merek terdapat label halal, kandungan gizi, kualitas produk dan lain-lain yang bisa ditemui dalam bungkus mie instan (Putro 2017). Keputusan pembelian mie instan ini harusnya tak hanya tergantung simbol atau merek dari produk namun juga berdasarkan tingkat religiusitas pembeli karena religiusitas seseorang sangat menentukan keputusan apa pun yang dibuat termasuk pembelian (Rahman 2022). Berdasarkan pada penelitian (Cahyani and Hidayat 2020) (Auliyana 2020) menyampaikan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi brand image dan kualitas produk, (Agustino and Syaifullah 2020) (Nurhayati, Hasanuddin, and Suyandi 2022) menambahkan kepercayaan dan kualitas informasi juga berpengaruh, ditambah oleh (Rahayu 2021) (Alfatiha and Budiatmo 2020) harga juga mempengaruhi keputusan pembelian, pada penelitian (Siswanty and Prihatini 2020) dipaparkan penggabungan dari penelitian sebelumnya. )…”

“…Studi kasus (case study) adalah jenis pendekatan penelitian yang digunakan peneliti. Observasi, wawancara, dan dokumentasi dipilih menjadi teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini (Rahman 2022). Dalam pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling yaitu memilih informan yang paling mengetahui masalah yang akan peneliti teliti, yaitu konsumen mie instan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di IAIN Kediri.…”