<p>Hidroksiapatit (HA) Ca<sub>10</sub>(PO<sub>4</sub>)<sub>6</sub>(OH)<sub>2</sub> merupakan senyawa kalsium yang digunakan pada bidang ortopedi dan periodontal karena mineral ini merupakan penyusun utama dalam jaringan tulang dan gigi. Untuk dapat digunakan sebagai <em>graft</em> tulang dan tambal gigi, perlu dilakukan pengaturan kemurninan, kristalinitas dan ukurannya baik sebagai senyawa tunggal (HA) atau kompositnya. Pengaturan tersebut dapat dilakukan melalui proses sintesisnya. Pada penelitian ini HA disintesis dari CaO yang diisolasi dari cangkang telur ayam dengan metode kalsinasi pada suhu 1000 °C selama 5 jam, kemudian ditambahkan diammonium hidrogenfosfat. Sintesis komposit HA-La<sub>2</sub>O<sub>3</sub> dilakukan dengan dua metode hidrotermal dengan dua cara berbeda, yaitu secara <em>in-situ</em> dan <em>ex-situ</em>. Pada sintesis HA dengan metode <em>in-situ</em> dilakukan pencampuran bahan dalam satu tahap yaitu CaO, diammonium hidrogenfosfat dan 5% b/b lantanum oksida dengan perbandingan mol Ca/P=1,67 secara hidrotermal pada 230 °C selama 48 jam. Sintesis HA dengan metode <em>ex-situ</em> dilakukan dengan dua tahap yaitu mencampur CaO dan diammonium hidrogenfosfat untuk membentuk HA. Setelah HA terbentuk kemudian dilakukan sintesis komposit dengan penambahan lantanum oksida. Komposisi bahan dan kondisi reaksi metode <em>ex-situ</em> dilakukan dengan cara yang sama seperti metode <em>in-situ</em>. Hasil XRD dan FTIR menunjukkan terbentuknya komposit HA-La<sub>2</sub>O<sub>3 </sub>dari kedua metode yang dilakukan. Namun kemurnian, kristalinitas dan ukuran komposit menunjukan hasil yang berbeda. Karakteristik komposit yang dihasilkan dari metode <em>in-situ</em> lebih baik dibandingkan dengan metode <em>ex-situ</em>.</p>