Latar belakang. Infeksi pada susunan saraf pusat (SSP) dapat memberikan dampak permanen, seperti ganguan fungsi kognitif dan fisik apabila terlambat mendapatkan penanganan. Perubahan komposisi cairan serebrospinalis (LCS) dapat digunakan sebagai indikator pada infeksi SSP. Studi kepustakaan pada karakteristik perubahan komposisi LCS masih sulit ditemukan sehingga diperlukan studi lebih lanjut mengenai hal ini.Tujuan. Mengetahui gambaran LCS pada pasien anak dengan infeksi susunan saraf pusat.Metode. Deskriptif potong lintang terhadap rekam medis pasien anak dengan infeksi susunan saraf pusat rawat inap di RSUP Dokter Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2015-Agustus 2019.Hasil. Dari 211 subjek penelitian dengan rentang usia 1 bulan hingga 18 tahun diperoleh rerata usia 7,18, median usia 5, dan standar deviasi usia 6,53. Diperoleh pada kelompok usia 1 bulan-2 tahun 39,8%, 3-6 tahun 14,7%;, 7-12 tahun 12,8%; dan 13-18 tahun 32,7%. Diperoleh 45,5% sampel merupakan infeksi tuberkulosis (TB), 21,3% sampel infeksi virus, 9,5% sampel infeksi bakteri, dan 23,7% sampel infeksi tidak spesifik.Kesimpulan. Pemeriksaan LCS sangat penting dilakukan untuk menunjang diagnosis infeksi SSP. Sebagian besar LCS menunjukkan gambaran infeksi yang disebabkan oleh TB