2020
DOI: 10.30597/mkmi.v16i1.9064
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Prevalensi dan Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Beban Gizi Ganda pada Keluarga di Indonesia

Abstract: Perkembangan urbanisasi dan ekonomi pada negara berkembang menyebabkan terjadinya nutrition transition. Hal ini mengakibatkan munculnya fenomena beban gizi ganda pada keluarga dimana terdapat anggota rumah tangga yang memiliki status gizi kurang dan lebih tinggal dalam satu keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan fenomena beban gizi ganda pada keluarga di Indonesia. Penelitian cross-sectional ini menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IF… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(8 citation statements)
references
References 41 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Selain pada tingkat individu dan populasi, masalah beban gizi ganda ini juga dapat terjadi pada tingkat rumah tangga yang terdapat setidaknya satu anggota rumah tangga yang mengalami gizi lebih dan satu anggota lainnya mengalami gizi kurang, baik status gizi pendek atau kurus, yang tinggal dalam satu rumah tangga yang sama [1,2]. Penelitan-penelitian sebelumnya menggunakan pasangan ibu dan anak dalam menggambarkan kejadian beban gizi ganda pada tingkat rumah tangga [2][3][4]. Hal ini karena pasangan ibu dan anak memiliki prevalensi tertinggi pada kejadian beban gizi ganda pada tingkat rumah tangga [5].…”
Section: Desain Dan Subjekunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Selain pada tingkat individu dan populasi, masalah beban gizi ganda ini juga dapat terjadi pada tingkat rumah tangga yang terdapat setidaknya satu anggota rumah tangga yang mengalami gizi lebih dan satu anggota lainnya mengalami gizi kurang, baik status gizi pendek atau kurus, yang tinggal dalam satu rumah tangga yang sama [1,2]. Penelitan-penelitian sebelumnya menggunakan pasangan ibu dan anak dalam menggambarkan kejadian beban gizi ganda pada tingkat rumah tangga [2][3][4]. Hal ini karena pasangan ibu dan anak memiliki prevalensi tertinggi pada kejadian beban gizi ganda pada tingkat rumah tangga [5].…”
Section: Desain Dan Subjekunclassified
“…Bahkan, untuk wilayah Indonesia bagian timur memiliki hubungan yang signifikan terhadap masalah beban gizi ganda pada tingkat rumah tangga di Indonesia. Studi lain pada tingkat nasional juga menujukkan bahwa prevalensi beban gizi ganda pada wilayah Kalimantan dan Indonesia bagian timur menunjukkan prevalensi yang tertinggi jika dibandingkan dengan wilayah Jawa-Bali dan Sumatra [4]. Hal ini mungkin terjadi karena adanya disparitas pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan pelayanan kesehatan, sanitasi, serta masalah kerawanan pangan di wilayah luar Jawa dan Bali [12][13][14][15][16][17][18].…”
Section: Bahasan Wilayah Tempat Dinggal Dan Beban Gizi Gandaunclassified
See 2 more Smart Citations
“…The condition above can be more burdensome when the dual nutrition is not immediately addressed. Dual nutrition is a condition where the person gets malnutrition, that is why s/he has a wasting and stunting physical condition through toddler, anemia or less eritrosit for teenagers and pregnant mothers, also excess nutrition, which is indicated by obesity since baby till adult (Astuti, Huriyati, dan Susetyowati 2020). Stunting is a growth case of children which is abnormal due to chronic malnutrition as the impact of less nutrition or less health standard they have to fulfill the body needs and health for long period.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%