2014
DOI: 10.21109/kesmas.v9i2.499
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Prevalensi Sindrom Metabolik pada Pekerja Perusahaan

Abstract: AbstrakSindrom metabolik adalah masalah kesehatan yang prevalensinya cenderung meningkat pada pekerja. Penelitian ini bertujuan memaparkan prevalensi kasus sindrom metabolik yang terjadi pada pekerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 pada dua perusahaan di Provinsi Riau dengan rancangan potong lintang. Sumber data adalah rekam medis pekerja yang melakukan medical check up periode Oktober 2013 hingga Februari 2014. Populasi adalah pekerja yang menderita sindrom metabolik sebanyak 131 orang. S… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

2
4
1
20

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(32 citation statements)
references
References 8 publications
2
4
1
20
Order By: Relevance
“…Menurut Kamso tahun 2011 penelitian pada kalangan eksekutif yang merupakan kelompok manajerial di Jakarta menunjukkan prevalensi sindrom metabolik sebesar 21,6% dengan prevalensi komponen tertinggi yaitu obesitas sentral sebesar 22,1%. Penelitian lain pada pekerja perusahaan di Jakarta menunjukkan sebesar 21,58% pekerja mengalami sindrom metabolik dengan komponen terbanyak adalah obesitas sentral (Zahtamal, et al, 2014). Sindrom metabolik yang tinggi pada pekerja dikaitkan dengan faktor risiko seperti aktifitas fisik yang rendah, tingkat stres yang tinggi, asupan makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak, serta rendahnya perhatian perusahaan terhadap kesehatan dan kebugaran para pekerja (Zahtamal, et, al., 2014).…”
Section: Sindromunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Menurut Kamso tahun 2011 penelitian pada kalangan eksekutif yang merupakan kelompok manajerial di Jakarta menunjukkan prevalensi sindrom metabolik sebesar 21,6% dengan prevalensi komponen tertinggi yaitu obesitas sentral sebesar 22,1%. Penelitian lain pada pekerja perusahaan di Jakarta menunjukkan sebesar 21,58% pekerja mengalami sindrom metabolik dengan komponen terbanyak adalah obesitas sentral (Zahtamal, et al, 2014). Sindrom metabolik yang tinggi pada pekerja dikaitkan dengan faktor risiko seperti aktifitas fisik yang rendah, tingkat stres yang tinggi, asupan makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak, serta rendahnya perhatian perusahaan terhadap kesehatan dan kebugaran para pekerja (Zahtamal, et, al., 2014).…”
Section: Sindromunclassified
“…Penelitian lain menyatakan prevalensi sindrom metabolik mengalami peningkatan pada usia di atas 40 tahun (Zahtamal, et al, 2014).…”
Section: Pembahasan Distribusi Pekerja Berdasarkan Usiaunclassified
See 3 more Smart Citations