Prinsip-Prinsip Berfikir Sistem Dalam Kerangka Tujuan Sistem, Batasan Sistem Dan Struktur Sistem Guna Berpikir Kesisteman Dalam Pendidikan Islam

Abstract

Dalam kajian ini penulis mencoba mengangkat isu-isu mengenai prinsip-prinsip berfikir system dalam kerangka tujuan system, batasan system dan struktur system guna berfikir kesisteman dalam pendidikan Islam. Ketertarikan penulis untuk mengkaji tema ini adalah ingin melihat lebih dalam tentang bagaimana prinsif berpikir system dalam kerang tujuan system dan bagaimana batasan dan struktur system guna berfikir kesisteman dalam pendidikan Islam Selanjutnya, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan atau library research. Dan hasil dari kajian ini menunjukan bahwa secara prinsip setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen: Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, maupun variabel, Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya, Hubungan Internal, di antara objek-objek di dalamnya dan lingkungan, tempat di mana sistem berada. Kemudian batasan system dapat berupa fisik atau konseptual. Batasan struktur kesisteman pendidikan islam di indonesia sangat dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya: Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat, perkembangan ekonomi, perkembangan politik Islam, perkembangan agama dan budaya masyarakat yang berkembang. Kesisteman ini harus saling berkaitan antara satu komponen dengan komponen lainya. Tujuanya ialah untuk menemukan suatu model pendidikan atau pembelajaran yang baik, dan efektif, yaitu yang saling berhubungan antara apa yang di pelajari dan di praktikan dalam kehidupan peserta didik. Sehingga dapat membantu para peserta didik untuk mencapai pribadi yang baik dan berakhlak muliya.

Pandangan Nasionalisme dari Anak Pekerja Migran Indonesia Non Dokumen di Sanggar Bimbingan Sentul Malaysia

“…Temuan dalam penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan sosial, pengalaman hidup, dan interaksi dengan masyarakat setempat memengaruhi pandangan nasionalisme anak-anak (Kasih, 2018;Nurgiansah & Rachman, 2022). Dalam konteks ini, pendidikan yang memberikan pemahaman tentang sejarah, kebudayaan, dan nilai-nilai nasional, serta kelompok sosial di mana anak berada, dapat membentuk rasa cinta dan kebanggaan terhadap negara (Agung, 2017;Hasanah, 2020;Widiastuti, 2022).…”

Meningkatkan Literasi Numerasi Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berkonteks Islam dengan Berbantuan Geogebra

“…Pendekatan pembelajaran dengan konteks Islami dapat mengangkat isu-isu dan problematika sosial kemasyarakatan dan sosial keagamaan yang kongkrit dan relevan (Imamuddin, 2022). Contoh prinsipprinsip islam yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran matematika seperti konsep keteladanan dalam menyelesaikan masalah matematika (Santi et al, 2022), menyediakan konteks agama dalam pembelajaran dengan mengintegrasikan konsep kependekatan kepada Allah (Pratiwi et al, 2023), dan mengaitkan konsep-konsep matematika dengan konteks kehidupan sehari-hari dan masalah yang dihadapi Masyarakat (Nasir et al, 2022). Dengan mengaitkan matematika dengan konteks Islami, peserta didik dapat memahami keterkaitan antara konsep matematika dengan prinsip-prinsip agama dan menerapkannya dalam pemecahan masalah matematika, sehingga membentuk sikap yang lebih holistik terhadap matematika dan menghargai nilai-nilai islam yang relevan (Ulia et al, 2020).…”