2016
DOI: 10.21082/p.v14n1.2015.01-13
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Processing and Development of Frying Oil from Fruit of Some Varieties of Dwarf Coconut

Abstract: <p class="Default">ABSTRACT</p><p class="Default">Fruits of Dwarft coconut commonly are used as young tender (8 months of fruit) for fresh coconut water and raw materials in processing of some conventional products such as klapeertart and coconut jam. Recently, the mature fruit (11-12 months of fruit) are not utilized yet. It could be used as raw materials for making frying oil through heating method. It is estimated about 7.1-8.4 L of frying coconut oil can be obtained from 200 nuts of Dwarf… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2019
2019

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 18 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Begitu juga keberadaan asam oleat dan linoleat yang cukup tinggi dalam DALMS ternyata juga berdampak pada aroma tengik/rancid dan aftertaste pahit dari beras analog yang dihasilkan sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa penggunaan DALMS dalam proses pembuatan beras analog kemungkinan tidak menurunkan karakteristik sensoris nasi dari beras analog secara signifikan tidak terbukti. Pemanasan senyawa asam oleat selama proses ekstrusi menyebabkan asam oleat teroksidasi menjadi senyawa epoksida, asam lemak bebas bermolekul rendah, aldehid, keton, dan lain-lain (Karouw & Indrawanto 2015).…”
unclassified
“…Begitu juga keberadaan asam oleat dan linoleat yang cukup tinggi dalam DALMS ternyata juga berdampak pada aroma tengik/rancid dan aftertaste pahit dari beras analog yang dihasilkan sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa penggunaan DALMS dalam proses pembuatan beras analog kemungkinan tidak menurunkan karakteristik sensoris nasi dari beras analog secara signifikan tidak terbukti. Pemanasan senyawa asam oleat selama proses ekstrusi menyebabkan asam oleat teroksidasi menjadi senyawa epoksida, asam lemak bebas bermolekul rendah, aldehid, keton, dan lain-lain (Karouw & Indrawanto 2015).…”
unclassified