2021
DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.3.166
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Profil Kawasan Reboisasi Mangrove Kepulauan Seribu Berdasarkan Karakteristik Lingkungan dan Fauna Makrobentik Terkait

Abstract: Fauna makrobentik sering digunakan sebagai bioindikator kualitas lingkungan dan informasi tentang karakteristik lingkungan maupun keberadaan fauna makrobentik di kawasan reboisasi mangrove masih sangat terbatas. Kajian profil kawasan reboisasi mangrove Kepulauan Seribu berdasarkan karakteristik lingkungan dan fauna makrobentiknya telah dilakukan pada bulan Maret 2014. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekologi perairan di sekitar kawasan reboisasi mangrove Kepulauan Seribu. Untuk mengetahui keterkai… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Pertumbuhan kepiting P. pelagicus, baik itu kelangsungan hidup (sintasan), pertumbuhan karapas serta pertumbuhan beratnya mengacu pada persamaan Effendie (1978), Effendie (1997), Effendie (2002) dan Robisalmi (2010). Sementara untuk mengetahui pertumbuhan yang menjadi penciri dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dari kepiting P. pelagicus dianalisis menggunakan analisis Principal Component Analysis/PCA atau dikenal dengan Analisis Komponen Utama (AKU) (Syahrial et al, 2021;Lestari et al, 2021;Ezraneti et al, 2021;Harahap et al, 2022;Erlangga et al, 2022;Erniati et al, 2022;Saleky et al, 2023), dimana analisis PCA dioperasikan menggunakan program SPSS v 24. Disamping itu, analisis sidik ragam (ANOVA) juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan padat tebar terhadap sintasan, pertumbuhan karapas maupun berat kepiting P. pelagicus (Burhanuddin, 2013).…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified
“…Pertumbuhan kepiting P. pelagicus, baik itu kelangsungan hidup (sintasan), pertumbuhan karapas serta pertumbuhan beratnya mengacu pada persamaan Effendie (1978), Effendie (1997), Effendie (2002) dan Robisalmi (2010). Sementara untuk mengetahui pertumbuhan yang menjadi penciri dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dari kepiting P. pelagicus dianalisis menggunakan analisis Principal Component Analysis/PCA atau dikenal dengan Analisis Komponen Utama (AKU) (Syahrial et al, 2021;Lestari et al, 2021;Ezraneti et al, 2021;Harahap et al, 2022;Erlangga et al, 2022;Erniati et al, 2022;Saleky et al, 2023), dimana analisis PCA dioperasikan menggunakan program SPSS v 24. Disamping itu, analisis sidik ragam (ANOVA) juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan padat tebar terhadap sintasan, pertumbuhan karapas maupun berat kepiting P. pelagicus (Burhanuddin, 2013).…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified
“…Namun begitu, kajian-kajian yang dilakukan tersebut tidak dilakukan di daerah/kawasan mangrove Indonesia. Sementara di kawasan Indonesia sendiri telah dilakukan oleh Syahrial et al (2018), Syahrial et al (2019) dan Lestari et al (2021) di Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta, sedangkan di Provinsi Aceh hingga saat ini masih belum ada yang melakukannya terutama pasca tsunami dan rehabilitasi pantainya. Mengingat pentingnya keberadaan gastropoda bagi lingkungan pesisir, kemudian struktur komunitas gastropoda juga telah digunakan sebagai indikator dalam mengukur keberhasilan program rehabilitasi pantai (Ashton et al, 2003) dan informasi tentang hubungan antara rehabilitasi mangrove terhadap fauna makro bentik (termasuk gastropoda) masih sangat terbatas (Chen et al, 2007) serta saat ini studi yang mengevaluasi program rehabilitasi mangrove telah mulai ditinggalkan (Salmo et al, 2017) dan informasi-informasi ilmiah mengenai keberadaan gastropoda pasca tsunami maupun rehabilitasi mangrove di Kota Banda Aceh juga masih sangat kurang, sehingga kajian ini sangat perlu dilakukan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mangrove merupakan tumbuhan atau tanaman yang tahan terhadap konsentrasi garam dan tumbuh di daerah pesisir pada kawasan tropis maupun subtropis di seluruh dunia (Wang et al, 2020;Anggraini et al, 2021;Lestari et al, 2021;Erlangga et al, 2022;Harahap et al, 2022). Untuk dapat bertahan hidup di lingkungan salin/asin maupun payau, mangrove melakukan pengontrolan air dan menyerap ion dengan akarnya sehingga menyebabkan getah xilemnya menjadi hampir bebas terhadap garam (Sobrado, 2004;Paliyavuth et al, 2004;Reef dan Lovelock, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified