Peserta didik sering merasa kesulitan dalam memahami konsep yang ada dalam matematika. Kebanyakan dari mereka merasa sulit untuk berkonsentrasi, serta mudah menyerah untuk memahami konsep matematika. Mengenai hal tersebut, adversity quotient sangat diperlukan dalam diri peserta didik. Adversity quotient merupakan faktor internal siswa yang berbentuk kegigihan, tanggung jawab, pengendalian, serta pandangan dalam menghadapi permasalahan. Kegiatan memorize Al-Qur’an diketahui dapat melatih seseorang untuk menjaga ketenangan hati, mudah konsentrasi, serta mengontrol emosi yang ada dalam diri. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis dan adversity quotient siswa ditinjau dari kemampuan menghafal Al-Qur’an (Al-Qur’an memorize ability). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII salah satu SMP Swasta di Binjai. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, dokumentasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif, yaitu menarasikan/mendeskripsikan hasil angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika dan adversity quotient dipengaruhi oleh hafalan Al-Qur'an. Subjek Religi (SR) memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis tingkat tinggi dan adversity quotient kelompok climbers. Subjek Unggulan (SU) memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis tingkat menengah dan adversity quotient kelompok campers. Subjek Dasar (SD) memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis tingkat rendah dan adversity quotient kelompok quitters.