2014
DOI: 10.18269/jpmipa.v19i2.465
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Profil Motivasi Belajar Mahasiswa Calon Guru Kimia Dan Korelasinya Terhadap Model Mental

Abstract: ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil motivasi belajar Mahasiswa Calon Guru Kimia (MCGK) tingkat I sampai dengan tingkat IV. Selain itu, juga dikaji korelasi antara motivasi dengan model mental kimia sekolah. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif non eksperimen, dengan desain survei lintas-bagian (cross-sectional survey) dan melibatkan 124 mahasiswa calon guru kimia di jurusan Pendidikan Kimia pada salah satu Universitas di Bandung. Data dikumpulkan melalui Kuesioner Motivas… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…The mental model is dynamic and sustainable, means that the mental model can be modified if there is new information inserted into the old mental model. This indicates mental model's nature of dynamic and sustainable (Wiji et al, 2014). Implementation of the modified Microbiology course on the subject of bacteria shows a change of mental model level from transitional to close to extended and extended (Hamdiyati et al, 2018).…”
Section: Levelmentioning
confidence: 86%
“…The mental model is dynamic and sustainable, means that the mental model can be modified if there is new information inserted into the old mental model. This indicates mental model's nature of dynamic and sustainable (Wiji et al, 2014). Implementation of the modified Microbiology course on the subject of bacteria shows a change of mental model level from transitional to close to extended and extended (Hamdiyati et al, 2018).…”
Section: Levelmentioning
confidence: 86%
“…Hasil penelitian menunjukkan bahwa penalaran proporsional memiliki skor rata-rata yang paling tinggi (M = 1,07) sedangkan penalaran probabilitas memiliki skor rata-rata paling rendah (M = 0,13). (Wiji et al, 2014) menunjukkan hasil penelitian yang sama yaitu skor penalaran proporsional paling tinggi dan skor terendah pada penalaran probabilitas. Hasil penelitian sama juga ditemukan pada Fah (2009) yang menunjukkan bahwa skor penalaran proporsional paling tinggi dan skor terendah pada penalaran probabilitas.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pandangan dalam perspektif lain tentang model mental juga dikemukakan oleh Ambrose & Lovett (2014) bahwa pengetahuan awal memegang peran yang sangat penting dalam pembelajaran, yang berarti bahwa pihak sekolah membutuhkan untuk menilai konten, keyakinan dan kemampuan siswa yang menyertai mereka dalam belajar dan menggunakan informasi tersebut sebagai dasar bagi pembelajaran yang baru dan juga kesempatan untuk menginterversi pada saat isi pengetahuan tidak tepat atau belum memadai, kemampuan belum sepenuhnya berkembang, dan keyakinan yang mengganggu perilaku belajar yang produktif. Model mental berguna untuk memberikan alasan, menjelaskan, memprediksi, menguji ide baru dan menyelesaikan suatu masalah (Wiji et al, 2014). Pada umumnya, model mental seseorang dapat diselidiki melalui interpretasi model yang mereka ungkapkan maupun penjelasan verbal.…”
Section: Pendahuluanunclassified