2019
DOI: 10.35760/psi.2019.v12i1.1913
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Prokrastinasi Akademik Dan Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Yang Kuliah Sambil Bekerja

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara secara empiris hubungan antara prokrastinasi akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 110 responden dengan kriteria usia 19-27 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan beragam jenis pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa hipotesis diterima dengan nilai korelasi sebesar r = 0,503 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000 (p< .05) yang berarti ter… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…This dual role brings a feeling of boredom and laziness, especially in doing college assignments and work assignments simultaneously (Anjani et al, 2020;Indriyani & Handayani, 2018;Lusi, 2021). Academic procrastination can also arise because of psychological beliefs where individuals cannot control their laziness to do assignments even though they can do them (Hakim & Hasmira, 2022;Prasetyo & Handayani, 2019). The time flexibility lecturers give students is sometimes misinterpreted, causing students to underestimate the assignments given and setting aside assignments is still plenty of time available to do them (Oktaviani & Adha, 2020;Subandy & Jatmika, 2020).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…This dual role brings a feeling of boredom and laziness, especially in doing college assignments and work assignments simultaneously (Anjani et al, 2020;Indriyani & Handayani, 2018;Lusi, 2021). Academic procrastination can also arise because of psychological beliefs where individuals cannot control their laziness to do assignments even though they can do them (Hakim & Hasmira, 2022;Prasetyo & Handayani, 2019). The time flexibility lecturers give students is sometimes misinterpreted, causing students to underestimate the assignments given and setting aside assignments is still plenty of time available to do them (Oktaviani & Adha, 2020;Subandy & Jatmika, 2020).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Every student has the responsibility to carry out lectures properly. In carrying out the study period, students are often faced BISMA P-ISSN: 2598-3199 E-ISSN: 2598-3210 with various problems that require a student not only to carry out lectures but also carry out activities outside of lectures, such as working (Hakim & Hasmira, 2022;Prasetyo & Handayani, 2019). Students who work carry out multiple roles in their daily lives, on the one hand working and, on the other hand, having to carry out responsibilities in the lecture process (Anjani et al, 2020;Indriyani & Handayani, 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Penelitian-penelitian tersebut belum meneliti secara spesifik kaitannya dengan tindakan plagiasi. Adapun contohnya dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan oleh Fransiska & Utami (2019), Billy et al (2019), dan Prasetyo & Handayani (2019) yang diketahui masih berfokus meneliti mengenai penyebab mahasiswa melakukan tindakan kecurangan akademik secara umum dan belum spesifik ke tindakan plagiasi. Padahal plagiasi merupakan salah satu jenis dari tindakan kecurangan akademik yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu, menurut (Sakti & Budiyono, 2019) pelaksanaan pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif juga psikomotor siswa sekolah dasar. Menurut jurnal dari (Prasetyo & Handayani, 2019) membagi perilaku kecurangan akademik dalam tiga kategori, yaitu: 1) Memberikan, mengambil, ataupun mendapatkan informasi, 2) Menggunakan alat dan bahan terlarang apapun, dan 3) Memanfaatkan kelemahan orang agar memperoleh keuntungan dalam pekerjaan akademis. Sedangkan, menurut (Rohendi, 2018) bentuk-bentuk kecurangan akademik, meliputi: 1) Menggunakan materi yang dilarang untuk digunakan; 2) Berkolaborasi yang dilarang pada saat melakukan ujian; 3) Melakukan tindakan plagiasi; 4) Melakukan tindakan pemalsuan; 5) Melakukan kecurangan yang akhirnya menjadi penjelasan yang keliru; 6) Tidak bekerjasama secara layak pada saat penyelesaian tugas yang dikerjakan secara berkelompok; dan 7) Melakukan manipulasi penyelesaian tugas milik teman lainnya Berdasarkan pemaparan tersebut, bisa diambil kesimpulan jika pembelajaran tematik mulai dilakukan sejak memasuki kurikulum 2013.…”
Section: Kecurangan Akademikunclassified