Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa dalam propaganda politik di media sosial dan dampaknya terhadap masyarakat dan budaya komunikasi di Indonesia. Dengan fokus pada penyimpangan makna secara pragmatis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kasus tunggal terpancang. Data diperoleh dari dokumen yang diunggah di berbagai platform media sosial seperti blog, Facebook, Twitter, dan situs online lainnya. Teknik analisis isi digunakan untuk mengidentifikasi pola penggunaan bahasa yang mengalami penyimpangan makna dalam konteks propaganda politik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana bahasa digunakan untuk memengaruhi opini publik melalui media sosial, serta implikasinya terhadap budaya komunikasi di Indonesia.