AbstrakPenyakit ginjal kronis stadium V merupakan penyakit yang ditandai dengan laju filtrasi glomerulus yang mencapai <15 ml/menit per 1,73m 2 . Hemodialisis merupakan salah satu terapi penyakit ginjal kronis stadium V tetapi menghabiskan dana terbanyak dibandingkan terapi lainnya. Penggunaan kembali dialyzer diharapkan dapat menurunkan biaya hemodialisis tetapi menggunakan kembali dialyzer dapat mempengaruhi hemodialisis karena terjadi perubahan permeabilitas, penurunan kualitas, serta perbesaran diameter pori-pori membran dialyzer yang menyebabkan hilangnya albumin serum, protein, lemak, dan glukosa. Berdasarkan analisis data yang meliputi pengukuran albumin serum, indeks masa tubuh dan tebal lemak kulit bisep dan trisep, tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikansi masing-masing adalah p=0,111 (albumin serum sebelum hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan reuse), p=0,017 (albumin serum sesudah hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan reuse), p=0,062 (selisih albumin serum sebelum dan sesudah hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan reuse), p=0,183 (indeks masa tubuh sesudah hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan reuse), p=0,326 (tebal lemak kulit bisep sesudah hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan reuse), dan p=0,161 (tebal lemak kulit trisep sesudah hemodialisis menggunakan dialyzer baru dan reuse).Kata kunci: penyakit ginjal kronis stadium V, hemodialisis, albumin serum, indeks masa tubuh, tebal lemak kulit bisep dan trisep, dialyzer reuse Abstract Stage V chronic kidney disease is a kidney disease with a glomerular filtration rate that reaches <15 ml/minute per 1.73m2. Hemodialysis is one of the therapies for stage V chronic kidney disease but spends the most funds compared to other therapies. Reusing the dialyzer can reduce the cost of hemodialysis, but it can affect hemodialysis because of changes in permeability, decreased quality, and enlargement of the diameter of the dialyzer membrane which causes loss of serum albumin, protein, fat, and glucose. Based on the analysis data which included measurement of serum albumin levels, body mass index and biceps and triceps skinfold thickness, there were no significant differences with the significance values respectively p=0.111 (serum albumin level before hemodialysis using new and reuse dialyzer), p=0.017 (serum albumin level after hemodialysis using new and reuse dialyzer), p=0.062 (difference in serum albumin levels before and after hemodialysis using new and reuse dialyzer), p=0.183 (body mass index after hemodialysis using new and reuse dialyzer), p=0.326 and p=0.161 (biceps and triceps skinfold thickness after hemodialysis using new and reuse dialyzer).