Penelitian yang dilakukan di Desa Mare-mare, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hasil rancangan alat pengusir tikus yang telah dibuat. (2) Hasil uji coba dari alat pengusir tikus yang telah dibuat. (3) Tanggapan mitra terhadap alat pengusir tikus yang telah dibuat. Metode penelitian yang digunakan adalah penellitian pengembangan atau R&D, dengan model pengembangan yaitu model ADDIE. Model ADDIE memiliki lima tahapan yaitu: (1) Analisis kebutuhan. (2) Perancangan. (3) Pengembangan/Pembuatan. (4) Uji Coba. (5) Evaluasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu: (1) Pengembangan dari Perangkap Tradisional ke alat pengusir tikus menggunakan ultrasonik pada lahan persawahan Desa Mare-mare dapat mengatasi masalah yang ada yaitu maraknya serangan hama tikus yang menyerang padi para petani. (2) Dari hasil uji coba yang dilakukan, Pada frekuensi 22,2 kHZ tikus melalui pantauan kamera inframerah mengalami kondisi kebingungan dan diam tanpa memakan atau merusak batang padi. Pada frekuensi 30,0 kHZ dan 35,5 kHZ tikus tidak terlihat di kamera inframerah. (3) Tanggapan dari petani yaitu dengan adanya alat pengusir hama tikus dapat membantu petani karena tak harus lagi sering datang memeriksa keadaan sawahnya pada malam hari untuk menangkap tikus sehingga dapat meringankan pekerjaan petani. Dengan adanya alat pengusir tikus yang dibuat, petani Desa Mare-mare merasa sangat terbantu karena petani tak harus lagi sering datang memeriksa keadaan sawahnya pada malam hari untuk menangkap tikus sehingga dapat meringankan pekerjaan petani.