Latar Belakang: Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) adalah kelainan endokrin yang dapat mempengaruhi 5-10 % wanita akibat produksi andogren yang berlebihan oleh ovarium. Mengingat perlunya mendalami factor resiko terhadap kejadian SOPK sebagai upaya pencegahan terhadap komplikasi yang akan datang serta mengedukasi diri tentang perubahan gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko SOPK remaja SMA N 1 Pundong . Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriftif dengan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dan data responden dikumpulkan menggunakan kuesioner g-form terhadap remaja putri di SMA N 1 Pundong dengan memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor resiko terjadinya (SOPK) pada remaja putri di SMA N 1 Pundong yaitu 15 remaja puti obesitas (14,3 %), dua remaja putri (1,9%) dengan gangguan menstruasi amenorea, 10 remaja putri (9,5%) dengan gangguan menstruasi oligomenorea, dan 4 remaja putri (3,8%) dengan gangguan menstruasi polymenorea, 85 remaja putri (81.0%) mengalami stress ringan, 2 remaja putri (1,9%) mengalami stress sedang, remaja putri yang ada Riwayat diabetes melitus (DM) Pada keluarga sebanyak 13 remaja putri (12,4%), remaja putri yang ada Riwayat infertilitas pada keluarga ada sebanyak 4 remaja putri (3,8 %), dan remaja putri yang tidak melakukan aktifitas fisik berolahraga sebanyak 36 remaja putri (34,4%). Kesimpulan: Faktor resiko terjadinya SOPK pada remaja putri di SMA N 1 Pundong paling banyak dialami adalah yang mengalami stress ringan yaitu sebanyak 85 remaja putri (81.0%).