Latar belakang : Akne vulgaris dapat terjadi akibat kualitas tidur yang buruk dan status gizi. Tidur terlalu larut malam menyebabkan peningkatan aktivitas hormon androgen yang berperan penting dalam regulasi mekanisme produksi sebum selain itu berat badan diatas normal juga berpengaruh terhadap produksi sebum. Sebum yang berlebihan akan menyebabkan kulit menjadi berminyak dan dapat menimbulkan sumbatan pada kelenjar pilosebasea yang mengakibatkan timbulnya akne vulgaris. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan status gizi dengan tingkat kejadian akne vulgaris pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Metode : Jenis penelitian adalah observasional analitik. Kualitas tidur dinilai menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), status gizi dinilai menggunakan rumus indek massa tubuh dan kejadian akne menggunakan klasifikasi lehmann. Sampel dipilih secara simple random sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi crosstab dan analisa bivariat menggunakan uji chi square serta pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi IBM 25.0. Hasil : Sebagian besar responden yang mengalami akne vulgaris adalah perempuan yaitu 29 orang (29,0%), memiliki kualitas tidur buruk adalah perempuan yaitu 42 orang (42,0%), memiliki status gizi gemuk adalah perempuan yaitu 19 orang (19,0%), terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian akne vulgaris (p=0,019), dan terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian akne vulgaris (p=0,001). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian akne vulgaris pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah.