Pembelajaran daring diterapkan dan dilaksanakan dengan berbagai strategi yang sering diiringi dengan penugasan yang seringkali diselesaikan dalam waktu yang bersamaan sehingga menimbulkan stres, cemas, bahkan depresi bagi mahasiswa. Tujuan penelitian untuk menganalisis penerapan pembelajaran daring terhadap tingkat stres, cemas, dan depresi pada mahasiswa. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen penelitian:1) kuesioner penerapan pembelajarn daring; 2) Depression Anxiety Stress Scale (DASS) 42. Sampel penelitian 328 mahasiswa dari 11 program studi di Universitas Binawan yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran daring berada pada tingkat baik (75%), tingkat depresi mahasiswa mayoritas pada tingkat depresi normal (56,1%), tingkat kecemasan mahasiswa pada tingkat normal (33,2%), tingkat stres mahasiswa pada tingkat normal (66,8%), dengan p-value pembelajaran daring dengan tingkat depresi 0,12 (>0,05), pembelajaran daring dengan tingkat cemas 0,2 (>0,05), dan pembelajaran daring dengan tingkat stres 0,01 (<0,05). Kesimpulan tidak ada hubungan penerapan pembelajaran daring dengan tingkat depresi dan cemas, dan ada hubungan pembelajaran daring dengan tingkat stres mahasiswa di Universitas Binawan. Saran peningkatan dan pengembangan strategi dan sistem pembelajaran daring yang lebih efektif bagi mahasiswa perlu dilakukan; dan pelatihan manajemen stres bagi mahasiswa agar dapat beradaptasi dengan lebih baik dalam mengatasi stressor selama melaksanakan pembelajaran daring.