Rancang Bangun Alat Monitoring Nutrisi Kebun Hidroponik

Abstract

Hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, tetapi hanya menggunakan air yang mengandung nutrisi. Pada pertumbuhan tanaman hidroponik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah keterlambatan menambahkan nutrisi air hidropnik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem monitoring kadar nutrisi dan ketersediaan air dalam tandon hidroponik. Lalu mikrokontroler akan mengirim data tersebut dengan bantuan ESP8266 ke Firebase yang telah disediakan kemudian data yang di Firebase akan diteruskan ke android dengan teknologi Internet of Thing (IoT). Untuk tanaman yang digunakan adalah sayur selada yang memiliki nilai nutrisi sekitar 560 - 840 dalam satuan part per million (ppm). Hasil pengujian sensor TDS mampu mengukur kadar nutrisi mencapai 850 ppm dan sensor xkc-y25 dapat mendeteksi air dalam tandon penuh atau berkurang. Semua data sensor ini diukur secara realtime, serta dapat dimonitoring melalui android.

Implementasi Monitoring Suhu dan Kelembapan Kumbung jamur pada Budidaya Jamur Tiram dengan NodeMCU - ESP8266 di Desa Wirasana Purbalingga

“…Pentingnya konfigurasi pada Arduino IDE tampak dari kemampuannya untuk menampilkan hasil atau kesalahan pada kode program sebelum diunggah ke mikrokontroler. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum program dijalankan pada mikrokontroler, sehingga dapat menjamin hasil yang diinginkan dan jelas [18].…”

Kontrol Nutrisi Tanaman Hidroponik Berbasis Monitoring Internet of Things

“…Namun terdapat kendala yang didapat oleh pelaku usaha tanaman hidroponik untuk meningkatkan kualitas tanaman hingga layunya tanaman akibat kekurangan nutrisi dan air. Sistem monitoring kadar nutrisi dan ketersediaan air dalam tandon hidroponik sangat perlu dilakukan untuk menjaga tanaman tetap mendapatkan kadar nutrisi yang mencukupi [1]. Pengembangan mengenai kontrol nutrisi tanaman hidroponik telah dilakukan oleh beberapa peneliti [2][3][4] [5].…”