Dalam pengembangan sebuah sistem diperlukan sebuah siklus agar pengembangan sistem dapat terfokus pada kebutuhan dan efisiensi waktu. Secara umum dikenal sebuah siklus pengembangan sistem yang disebut SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem) dimana siklus ini memiliki 6 tahapan yaitu rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Permasalahan waktu tersebut memunculkan Agile Process Development Method yang menciptakan siklus pengembangan perangkat lunak yang lebih singkat dalam prosesnya karena memiliki kemampuan untuk menanggapi beberapa kondisi yang tidak pasti sehingga dapat meminimalisir waktu. Hasil yang dicapai berdasarkan penelitian dan perbandingan yang telah dilakukan, diketahui karakteristik dari kedua siklus pengembangan sistem Scrum dan RUP, siklus Scrum memiliki 3 tahapan yang merangkum siklus dasar yang berjumlah 7 tahapan dengan 6 tahapan yang berulang, digunakan untuk sistem yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi atau kondisi) tertentu pada suatu kasus dengan tahapan pengujian pada proses terakhir, siklus RUP memiliki 4 tahapan yang merangkum siklus dasar yang berjumlah 7 tahapan dengan 1 tahapan yang dilakukan berulang