Kabupaten Ponorogo memiliki potensi bencana banjir karena aliran sungainya yang tergolong menengah hingga tinggi dari air yang berasal dari daerah hulu sungai. Saat ini, informasi mengenai potensi banjir di wilayah ini masih disampaikan secara manual oleh petugas dinas terkait yang melakukan pemantauan secara langsung. Namun, metode ini tidak efisien karena hanya dapat dipantau melalui papan pengukur ketinggian air di tepi sungai. Untuk mengatasi masalah ini, penulis merancang sebuah sistem peringatan dini bernama "Deteksi Ketinggian dan Debit Air pada Pertemuan Tiga Aliran Sungai Berbasis Internet of Things". Sistem ini bertujuan memberikan informasi secara mudah, cepat, dan fleksibel kepada masyarakat untuk mengantisipasi banjir. Sistem menggunakan web service untuk menampilkan statistik ketinggian dan debit air dengan tiga tingkat status: aman, siaga, dan bahaya. Sistem terintegrasi dengan aplikasi bot Telegram yang mengirimkan notifikasi status air kepada masyarakat. Penelitian ini menghasilkan deteksi dini kemungkinan banjir pada tiga aliran sungai dengan tingkat error rendah, antara 0,05% hingga 2,01%, dan akurasi tinggi, berkisar antara 97,98% hingga 99,94%. Informasi disampaikan secara real-time melalui Telegram, dan data perangkat juga diakses melalui web service oleh petugas dan masyarakat di sekitar sungai. Sistem ini memberikan solusi yang efektif dalam mengatasi ancaman banjir di Kabupaten Ponorogo melalui pendekatan teknologi yang inovatif.