Kematian ikan suatu danau kadang terjadi akibat kualita ar yang tidak termonitoring dengan baik di danau tersebut, kemudian petani akan mengalami kerugian akibat hal tersebut. Untuk itu alat ini dibat untuk memonitoring kualitas air berdasarkan kadar PH air.sistem pada alat ini bertujuan untuk memberika peingatan dini ke peternak ikan untuk mengetahui ketika kualitas air danau sudah mendekati ambang batas berbahaya sehingg peternak ikan dapat segera mengatisipasinya untuk menghindari kerugian atas fenomena tersebut dapat diminimalisir. Selain itu data kualitas air yang diukur oleh sensor akan di teruskan ke petani ikan sehingga petani dapat mengetahuinya ketika tidak diarea tambak menggunakan pesan singkat sms. Pada saat sensor mendetesi kadar pH normal dengan rage pH 5-9 maka alat akan menyalakan lampu led berwarna hijau, pada saat sensor mendeteksi kadar pH tinggi dengan pH ≤ 4.9 maka alat akan menyalakan lampu led berwarna merah dan  mengirimkan notifikasi ke peternak ikan tambakan, begitupun ketika sensor mendeteksi kadar pH rendah dengan pH ≥9.1 maka alat akan menyalakan lampu led berwarna kuning kemudian mengirimkan notifikasi ke peternak ikan. Diharapkan dengan dibuatnya alat ini masyarakat sekitar terutama peternak ikan dapat memantau kualitas air dengan mudah.

We have built an electronic instrument of water pump control system for rice field irrigation. This instrument is developed from our previous prototype with some additional features. This instrument is equipped with the keypad, GSM modem, water flow sensor, and relay as the input sources. An Arduino Mega 2560 is used as the main controller of the system. The working time of the water pump can be set using the keypad or short message service, which is received by GSM modem in the instrument. If there is no water flowing through the water pump as detected by the water flow sensor, the instrument will automatically shut down the water pump, and send the notification message to the user’s handphone. When the abnormal condition is detected on the water pump, the relay will disconnect the electricity to avoid the severe damage of the water pump. This instrument has been installed and used by the farmer in Desa Ngunut, Babadan District, Ponorogo Regency, with support from DRPM Kemenristekdikti through Program Kemitraan Masyarakat.