Perkebunan, khususnya di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu komoditas perkebunan yang banyak dikelola adalah pohon aren, yang menghasilkan air nira. Saat ini, pengelolaan penampungan air nira masih bersifat konvensional, mengharuskan pemantauan manual dengan memanjat pohon aren. Untuk mengatasi masalah ini, telah dikembangkan sistem monitoring berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan air nira. Sistem ini menggunakan sensor ultrasonik untuk mengukur tinggi air nira dalam penampungan dan sensor infrared untuk mendeteksi tetesan air dari tangkai pohon nira. Data yang dihasilkan oleh sensor-sensor ini dikirim melalui jaringan WiFi menggunakan mikrokontroler NodeMCU. Pengguna dapat mengakses data ini melalui aplikasi WhatsApp yang memberikan notifikasi tentang kondisi penampungan air nira. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan atau yang biasa disebut dengan Research and Development (R&D ), yang mana pengujiannya menggunakan blackbox sehingga hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor ultrasonik dan infrared berfungsi dengan baik, dengan tingkat akurasi yang tinggi dengan rata-rata eror 1,04%. Sehingga sistem ini memiliki potensi untuk membantu petani dan masyarakat setempat dalam memantau air nira secara efisien dan mengurangi pemborosan sumber daya. keywords: Monitoring; Internet of Things; Palm Sap; WhatsApp