Rancangan Sistem Akuntansi Pokok Lembaga Pengelola Masjid Untuk Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Masjid (Studi Kasus DKM At-Taqwa KPAD dan Luqmanul Hakim POLBAN)

Abstract

Lembaga pengelola masjid sebagai suatu entitas publik perlu menyelenggarakan akuntansi dan pelaporan keuangan yang akuntabel. Pencatatan akuntansi masjid saat ini masih dilakukan dengan sangat sederhana dan belum bisa menyajikan informasi yang akurat untuk merekam transaksi yang terjadi, catatan akuntansi yang ada hanya berupa rekapan penerimaan dan pengeluaran kas. Penelitian yang dilakukan bertujuan utama untuk menentukan usulan rancangan sistem akuntansi pokok yang dapat diterapkan oleh lembaga pengelola masjid atau dewan kemakmuran masjid sesuai PSAK 45. Rancangan yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa: klasifikasi akun, format laporan keuangan, metode pencatatan, dan format buku atau catatan akuntansi. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif studi kasus pada DKM At-Taqwa KPAD Gegerkalong dan DKM Luqmanul Hakim POLBAN dengan pendekatan pengembangan sistem informasi akuntansi. Data objek tentang kondisi pencatatan saat ini dan spesifikasi kebutuhan pencatatan akuntansi dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil analisis atas data kondisi sistem saat ini dan spesifikasi kebutuhan dijadikan dasar untuk memilih alternatif rancangan sistem akuntansi pokok yang diusulkan.

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Masjid (Simas) Pada Masjid Ash-Shobirin Rungkut Surabaya

“…Tahap selanjutnya adalah pengembangan sistem informasi akuntansi masjid. Pengembangan system informasi akuntansi masjid saat ini berbeda dengan studi-studi sebelumnya yaitu PSAK 45 sebagai acuan utama (Azwirman, Novriadi, 2018;Mulyandani & Supriatna, 2021), dan microsoft excel (Azwirman, Novriadi, 2018). Sistem informasi yang dikembangkan saat ini menggunakan Visual Foxpro yang sesuai dan dibutuhkan oleh mitra dengan berbasis pada standar akuntansi syariah dan standar akuntansi pada entitas yang berorientasi non laba.…”

Mosque Financial Accountability and Transparency: A Community Perspective in Lamongan

“…The lack of oversight from the surrounding community has led to irresponsible individuals committing acts of corruption for personal gain, so that researchers are moved to conduct research on mosque financial management whether it has been implemented in an accountable and transparent manner for the prosperity of the mosque. Several previous studies have examined the financial management of mosques such as Ahyaruddin et al (2017), Alam & Alam (2019), Amir & Nuhung (2018), Andarsari (2017), Fachruddin et al (2020), Fahmi (2018, Karimah & Baehaqi (2022), Mahardika et al (2022), Maulana & Ridwan (2020), Mulyandani & Supriatna (2021), Nurfaizah et al (2021), Pradesyah et al (2021), Puriyanti & Mukhibad (2020), Rahayu (2014), Rini (2019), Sari et al (2018), Supawanhar et al (2022, Suratman et al (2019), Ula et al (2021). Previous research only discussed the implementation and systematics of mosque financial accountability and transparency, but this research looks at it from a different perspective, namely accountability and transparency from the perspective of the Muslim community in Lamongan District.…”

Pendampingan Pengelolaan Keuangan Masjid Untuk Peningkatan Akuntabilitas Sosial

“…Perintah melakukan pencatatan akan transaksi keuangan didorong pula oleh Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 282 (Simanjuntak & Januarsi, 2011;BPKH, 2017). Pengelolaan keuangan masjid dengan menggunakan sistem pencatatan dalam akuntansi mampu untuk meningkatkan akuntabilitasnya (Haryanti & Kaubab, 2019;Andarsari, 2017;Mulyandani & Supriatna, 2021;Lukihardianti, 2021).…”