2014
DOI: 10.1080/13639811.2014.951519
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Reconceptualising Zakat in Indonesia

Abstract: In the past few decades, in Indonesia as well as elsewhere in the Muslim world, the practice of zakat has been repositioned from an annual, obligatory ritual of worship to a fundamental instrument for achieving socioeconomic justice. The current paper explores key discourses relating to this reconceptualization and the alternatives to both capitalist accumulation and socialist utopia they point towards. The paper also seeks to problematize the very grounds this repositioning has been conducted on, arguing that… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
16
0
3

Year Published

2016
2016
2022
2022

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 35 publications
(19 citation statements)
references
References 28 publications
0
16
0
3
Order By: Relevance
“…Riset yang dilakukan oleh (Retsikas, 2014) menemukan kontribusi lembaga filantropi Islam dalam melakukan revitalisasi zakat sebagai pilar nilai religiusitas kedermawanan (konsep ibadah) dalam Islam menjadi lebih dinamis dan terbuka.Zakat ditempatkan dalam sebuah fungsi yang lebih inklusif, dari sebuah bentuk relasi makhluk dan Allah (hablu minnallah) menjadi bentuk penguatan hubungan antar makhluk (hablu minnannas).Ketentuan zakat berlaku secara khusus seperti misalnya pada zakat fitrah dan zakat hasil tanaman. Zakat Fitrah merupakan zakat wajib kepada muslim dengan kelapangan rizki.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Riset yang dilakukan oleh (Retsikas, 2014) menemukan kontribusi lembaga filantropi Islam dalam melakukan revitalisasi zakat sebagai pilar nilai religiusitas kedermawanan (konsep ibadah) dalam Islam menjadi lebih dinamis dan terbuka.Zakat ditempatkan dalam sebuah fungsi yang lebih inklusif, dari sebuah bentuk relasi makhluk dan Allah (hablu minnallah) menjadi bentuk penguatan hubungan antar makhluk (hablu minnannas).Ketentuan zakat berlaku secara khusus seperti misalnya pada zakat fitrah dan zakat hasil tanaman. Zakat Fitrah merupakan zakat wajib kepada muslim dengan kelapangan rizki.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The empowering activities done by this philanthropy institution are coordinated with the government and the rest of them did the programs by their own initiative which has purpose to reduce the poverty level of society. Retsikas [3] views the philanthropy society in Lazismu shown the complexity of its prosperity's movement. Lazismu is the philanthropy institution owned by Muhammadiyah which the charity business has spread widely to the state.…”
Section: The Philanthropy Institution As Civil Societymentioning
confidence: 99%
“…Islam teaches charity through zakat, infak, shadaqah and wakaf (ZISWAF) which has existed in society as the symbol of social piety. This tradition was born with various complex motives as the expression of a relationship between both charity givers and recipients [3]. The born of philanthropy institution encourages the development of charity culture into philanthropism tradition.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Penyalurannya tidak hanya sebagai zakat konsumtif, tetapi juga disalurkan sebagai zakat produktif dalam bentuk modal usaha. Selain itu, beberapa peneliti menyatakan bahwa perusahaan harus mendistribusikan tambahan nilai perekonomian perusahaan yang muncul dari interaksi tenaga kerja (baik pada masa lalu dan masa sekarang) dengan adil (Triyuwono 2012;Matar 2015;Retsikas, 2014).…”
Section: Metodeunclassified