Peningkatan konsumsi pengunaan masker di tingkat rumah tangga sebagai salah satu alat pelindung diri (APD) berdampak pada limbah yang dihasilkan. Bahan masker sekali pakai adalah polipropilena yang merupakan plastik dengan sifat yang sulit terurai dan membutuhkan waktu lama untuk terurai di lingkungan. Sehingga proses daur ulang menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan. Pada daur ulang masker mengunakan metode hot press dengan suhu 200°C, tekanan 100 bar, dan lama waktu pengepresan 5 menit telah berhasil dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa limbah masker dengan berat 20 dan 30 g dari tiga lapisan yaitu Luar (L), Tengah (T), Dalam (D) dan campurannya berpotensi untuk diolah menjadi lembaran plastik. Gugus fungsi masker lapisan Luar (L), Tengah (T), Dalam (D), dan lembaran plastik L/T/D dicirikan oleh penyerapan khas polipropilena (PP). Pada lapisan Luar (L) dan lembaran plastik L/T/D terdapat bilangan gelombang pada 2323 cm-1 yang merupakan gugus fungsi CH. Ketebalan lembaran plastik tiga lapisan dan campurannya dengan berat limbah masker 20 dan 30 g adalah antara 0.13 ± 0.01 mm sampai 0.37 ± 0.06 mm dan 0.29 ± 0.02 mm sampai 0.45 ± 0.04 mm, berturut-turut. Morfologi permukaan pada masker lapisan Luar (L), Dalam (D), dan campuran Luar/Tengah/Dalam (L/T/D) memperlihatkan karakteristik yang hampir sama yaitu sedikit beralur. Sedangkan masker lapisan Tengah (T) terlihat seperti terdapat goresan-goresan kecil. Kekuatan tarik dan elongation lembaran plastik dengan berat 20 gram sebagai berikut: lapisan Luar (1.3 MPa dan 0.92%), Tengah (0 MPa dan 0%), Dalam (1.14 MPa dan 2.04%), Luar/Tengah (0.14 MPa dan 0.33%), Luar/Dalam (1.23 MPa dan 1.27%), dan Luar/Tengah/Dalam (0.64 MPa dan 0.64%). Kenaikan berat sampel dari 20 menjadi 30 g secara umum berpengaruh pada ketebalan lembaran plastik, kenaikan kekuatan tarik, dan nilai kemuluran lembaran plastik.Kata Kunci: Limbah masker, lapisan masker, daur ulang, lembaran plastik, karakteristik