“…Oleh karena itu, kadar air daging ikan seperti ini masih tetap tinggi (> 60%) dan memicu kecepatan bertumbuhnya mikroba (Isamu, Purnomo, & Yuwono, 2012;Fronthea, Titi, Winarni, & Har, 2015;Husen & Daeng, 2018;Mailoa, Lokollo, Nendissa, & Harsono, 2019). Penggunaan serabut dan tempurung kelapa sangat tepat karena mampu menghasilkan pembakaran yang stabil, efesien, dan volume asap yang besar akibat kandungan senyawa karbon yang tinggi (Royani, Marasabessy, Santoso, & Nurimala, 2015;Husen A. , 2018). Menurut Dwiari, dkk dalam (Susanto, 2014), asap yang dihasilkan dari pembakaran serabut dan tempurung kelapa mengandung senyawa fenol, alkohol, asamasam organik, maupun karbonil.…”