Diabetes melitus (DM) tipe II merupakan penyakit metabolik yang prevalensinya semakin meningkat dan dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang, salah satunya berupa penyakit ginjal diabetik ditandai penurunan estimasi laju filtrasi glomerulus (eLFG). Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) diharapkan dapat mengelola penyakit kronis seperti DM tipe II, sehingga meminimalkan komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan eLFG pasien DM tipe II di FKTP. Penelitian ini merupakan studi analitik korelatif cross-sectional, mengumpulkan data rekam medis 64 pasien DM tipe II yang terdaftar Prolanis (program pengelolaan penyakit kronis) salah satu FKTP di Samarinda. Analisis menggunakan uji pearson. Hasil penelitian didapatkan 64 subjek yang diperiksa, rerata usia 58,45 tahun, terdiri atas 26 laki laki (40,6%) dan 38 perempuan (59,4%). Rerata kadar HbA1c 7,6%, sedangkan rerata eLFG 60,04 mL/min/1.73m2. kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan signifikan antara kadar HbA1c dengan eLFG berupa korelasi negatif (r=-0,404; p=0,001). Sehingga, diperlukan strategi pengelolaan DM tipe II yang optimal dari FKTP untuk meminimalkan komplikasi jangka Panjang.