Pendahuluan : Deviasi septum nasi merupakan variasi anatomis paling sering, yang ditemukan pada hampir 80% orang dewasa. Septum nasi dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan os nasal dan morfologi fasial. Saat ini Computed Tomography (CT) scan disarankan sebagai metode pilihan untuk memberikan gambaran detail tentang morfologi septum dan os nasal. CT scan merupakan teknik non invasif yang dapat digunakan untuk mengukur derajat dan sudut deviasi septum nasi dan luas penampang di bagian rongga hidung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi derajat dan arah deviasi septum nasi terhadap morfologi nasal bone menggunakan modalitas CT scan
Metode: Desain penelitian cross-sectional dilakukan pada 85 pasien yang memenuhi syarat dan menjalani CT scan kepala. Arah deviasi septum dikategorikan kiri atau kanan, sedangkan derajat dikategorikan ringan (<9o), sedang (9-15°) dan berat (>15°). Morfologi os nasal yang dinilai mencakup ketebalan lateral nasal bone, intermediate nasal bone, sudut internasal, panjang nasal bone, jarak nasal bone ke crista maxillaris, lebar apertura piriformis. Penilaian morfologi os nasal dicatat dalam bentuk nilai median. Korelasi antara derajat dan arah deviasi septum nasi terhadap morfologi nasal bone dilakukan dengan pengujian korelasi Spearman.
Hasil : Paling banyak pasien menunjukan deviasi septum ke kiri, sebanyak 47 sampel (55,3%) sedangkan pasien dengan deviasi septum ke kanan sebanyak 38 sampel (44,7%). Paling banyak pasien menunjukkan derajat deviasi sedang, sebanyak 44 sampel. Terdapat korelasi yang signifikan antara ketebalan os nasal lateral kanan dan kiri, dan ketebalan os nasal intermediat kanan dan kiri dengan arah deviasi septum nasi (P<0,001). Terdapat pula korelasi yang signifikan antara jarak os nasal dengan crista maxilaris dan lebar apertura piriformis dengan derajat deviasi septum nasi (p = 0,037; p = 0,005)
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa arah dan derajat deviasi septum nasi dapat mempengaruhi morfologi os nasal. Os nasal lebih tebal pada sisi yang deviasi dibandingkan sisi kontralateralnya. Temuan ini dapat menjadi pertimbangan untuk klinisi terutama sebelum melakukan tindakan operatif untuk pasien dengan deviasi septum nasi.
Kata Kunci : Computerized tomography, Deviasi septum nasi, Morfologi nasal bone