“…Beberapa riset telah membuktikan adanya hubungan positif antara identitas religius dengan beberapa variabel psikologis lain, seperti psychological well-being (AbuRayya, Abu-Rayya, & Khalil, 2009;Francis & Katz, 2002;Francis & Robbins, 2000;Hackney & Sanders, 2003;Helm, Hays, Flint, Koenig, & Blazer, 2000;Koenig & Larson, 2001;Leondari & Gialamas, 2009;Lewis, Maltby, & Day, 2005), self-esteem, positive affect, dan kebermaknaan hidup (Davis & Kiang, 2016;Chan, Tsai, & Fuligni, 2014). Studi lain menunjukkan bahwa individu yang mempunyai religiusitas tinggi akan memengaruhi tingkat kepuasan hidup individu tersebut (Diponegoro & Ru'iya, 2013).…”