Cases of Human Immunodeficiency Virus (HIV) infection in Pati District increase, particularly among housewives. The aim of this study was to analyse the risk factors of HIV infection among housewives in Pati District using case-control study design. The respondents were 90 housewives divided into case and control group. The case group consisted of 30 housewives living with HIV, while the control group comprised 60 housewives living in the similar area of the counterparts. The data collection was focused on demographic, sexual behaviour, and sociocultural variables possessed by housewives and their husbands. The study resulted that the risk factors of HIV infection among housewives based on bivariate analysis were housewife's level of education, husband's level of education, husband's occupation, housewife's sexual transmission disease (STD) record, husband's STD record, husband's participation in religious activities, and husband's alcohol drinking habit. The risk factors that fitted to logistic regression model were education level and alcoholic behaviour of husbands that contributed to 29.1% HIV infection among housewives. In conclusion, the husband's variables are proved having stronger and very significant correlation with HIV infection among housewives than housewife's variables.
Keywords: Alcohol drinking habit, education level, hiv, husband
AbstrakKasus infeksi HIV di Kabupaten Pati menunjukkan peningkatan khususnya pada kelompok ibu rumah tangga (IRT). Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko penularan HIV pada ibu rumah tangga di Kabupaten Pati dengan desain penelitian kasus kontrol. Jumlah responden adalah 90 IRT yang terbagi dalam kelompok kasus dan kelompok kontrol. Kelompok kasus terdiri dari 30 IRT yang terinfeksi HIV, sedangkan kelompok kontrol terdiri dari 60 IRT yang tidak terinfeksi HIVdan tinggal di desa yang sama dengan responden pada kelompok kasus. Pengumpulan data difokuskan pada variabel demografi, perilaku seksual, dan sosial budaya yang melekat pada IRT dan suami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko infeksi HIV pada IRT berdasarkan analisis bivariat adalah tingkat pendidikan IRT, tingkat pendidikan suami, pekerjaan suami, riwayat penyakit infeksi menular seksual (IMS) IRT, riwayat IMS suami, partisipasi suami dalam kegiatan keagamaan, dan kebiasan suami mengonsumsi alkohol. Variabel yang sesuai dengan model regresi logistik adalah tingkat pendidikan suami dan kebiasaan suami mengonsumsi alkohol, dimana kedua variabel memengaruhi 29,1% kasus infeksi HIV pada IRT. Disimpulkan bahwa variabel yang melekat pada suami memiliki signifikasi dan korelasi yang lebih kuat terhadap infeksi HIV dibandingkan kelompok IRT.