2017
DOI: 10.20473/jgs.10.1.2016.137-151
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Respon Poskolonial terhadap Intensifikasi Pendidikan Kolonial di Afrika

Abstract: Tulisan ini membahas tentang respon masyarakat poskolonial terhadap intensifikasi pendidikan dan penanaman mindset pro-western yang dilakukan oleh kolonialis, yang menunjukkan sikap penolakan. Subyek target adalah masyarakat di negara-negara poskolonial yang telah mengalami perubahan perilaku akibat masa kolonialisme yang panjang dan intensif. Intensifikasi kolonialisme meninggalkan jejak historis kuat dalam sistem pendidikan di kalangan masyarakat poskolonial. Respon masyarakat poskolonialisme atas hal terseb… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Bangsawan Bali Utara Mengecap Pendidikan Barat Salah satu misi bangsa-bangsa Barat dalam propaganda Gold, Glory, Gospel (3G) adalah sivilisasi negara jajahan, yang praktiknya dijalankan oleh institusi pendidikan dan agama (Wardhani, 2016). Demikian juga Belanda yang telah membuka sekolah rendah yang pertama di Bali, yakni di Singaraja (1875) yang dikenal dengan nama Tweede Klasse School.…”
Section: Puri-puri Besar DI Bali Utaraunclassified
“…Bangsawan Bali Utara Mengecap Pendidikan Barat Salah satu misi bangsa-bangsa Barat dalam propaganda Gold, Glory, Gospel (3G) adalah sivilisasi negara jajahan, yang praktiknya dijalankan oleh institusi pendidikan dan agama (Wardhani, 2016). Demikian juga Belanda yang telah membuka sekolah rendah yang pertama di Bali, yakni di Singaraja (1875) yang dikenal dengan nama Tweede Klasse School.…”
Section: Puri-puri Besar DI Bali Utaraunclassified
“…Kekerasan yang dilakukan oleh kelompok penjajah menjadikan kelompok terjajah merasa dikuasai dengan segala kebijakan yang diterapkan. Pada dasarnya, bangsa kolonial yang datang ke Indonesia memilih jalan kekerasan dengan tujuan untuk memperoleh tiga hal, yakni gold, gospel dan glory (Wardhani 2017). Ketiga tujuan inilah yang mendorong bangsa Barat untyk mengarungi samudera hingga kemudian menemukan dunia Timur yang kaya akan rempah-rempah dan menimbulkan niat untuk menguasai wilayah tersebut.…”
Section: Bentuk Kekuasaan Pada Zaman Kolonial Danunclassified