Latar Belakang: Tantangan perawat pada masa pandemi Covid-19 saat memberikan bantuan pasien yang mengalami henti jantung adalah penularan virus Covid-19. Perawat yang melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan menggunakan APD lengkap masih mungkin mengalami penularan virus yang bisa melalui droplet atau aerosol dari pasien yang terdapat di udara yang masuk melalui celah yang terbentuk tanpa sengaja oleh perawat saat bekerja.Tujuan: Mengeksplorasi pengalaman perawat dalam melakukan RJP pada pasien Covid-19 di ruang IGD, ICU, dan ICCU RSUD Prof. W. Z Johannes Kupang.Metode: Penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis fenomenologi. Indeepth interview dilakukan untuk menggali pengalaman perawat dalam melakukan RJP pada pasien Covid-19 yang mengalami henti jantung dan napas. Jumlah partisipan sebanyak 4 orang.Hasil: Penelitian menemukan 6 tema yakni keputusan melakukan RJP pasien, keterbatasan gerak dan mudah lelah, kesulitan memonitor kondisi pasien, cemas tertular Covid-19, rasa empati, dan kerja sama tim.Kesimpulan: Tindakan RJP pasien terkonfirmasi Covid-19 memerlukan keputusan yang tepat. Selama tindakan ini perawat mengalami kelelahan, sulit mengecek kondisi pasien karena APD yang digunakan. Perawat juga merasa takut tertular. Namun, rasa empati kepada pasien membuat perawat melakukan tindakan RJP ini dengan baik yang didukung oleh kerja sama tim yang baik.