2022
DOI: 10.53863/agronu.v2i01.494
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN PUPUK KANDANG KAMBING

Abstract: The low quantity and quality of sweet corn is strongly influenced by the low quality of soil and nutrients for which there is no continuous improvement making it difficult for farmers to improve the quality of sweet corn production, so research is carried out on the application of potassium fertilizer and manure to determine the growth and production of sweet corn. This research was conducted in Sei Buluh Village, Teluk Mengkudu District, Serdang Bedagai Regency from February 2022 to May 2022. This study used … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Jagung merupakan tanaman serealia yang yang bernilai strategis dan ekonomi serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras juga sebagai sumber pakan (Fitria et al, 2019). Menurut Bakrie (2008), produktivitas jagung manissaat ini masih relatif rendah yaitu berkisar 4-5 t ha -1 , sementara jagung manis ini dari deskripsi dapatmenghasilkan 9,2 t ha -1 . Hasil Penelitian Harahap dan Walida (2019), pemberian abu sekam padi dan jerami padi untuk pertumbuhan serta serapan tanaman jagung manis (Zea mays L.) pada tanah Ultisol di Kecamatan Rantau Selatan termasuk rendahnya produksi disebabkan antara lain kurangnya perhatian petani dalam memanfaatkan lahan pertanian, teknik budidaya yang belum maksimal dan lahan-lahan subur beralih fungsi untuk tanaman industri.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jagung merupakan tanaman serealia yang yang bernilai strategis dan ekonomi serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras juga sebagai sumber pakan (Fitria et al, 2019). Menurut Bakrie (2008), produktivitas jagung manissaat ini masih relatif rendah yaitu berkisar 4-5 t ha -1 , sementara jagung manis ini dari deskripsi dapatmenghasilkan 9,2 t ha -1 . Hasil Penelitian Harahap dan Walida (2019), pemberian abu sekam padi dan jerami padi untuk pertumbuhan serta serapan tanaman jagung manis (Zea mays L.) pada tanah Ultisol di Kecamatan Rantau Selatan termasuk rendahnya produksi disebabkan antara lain kurangnya perhatian petani dalam memanfaatkan lahan pertanian, teknik budidaya yang belum maksimal dan lahan-lahan subur beralih fungsi untuk tanaman industri.…”
Section: Pendahuluanunclassified