Abstract-In-App Purchase or payment system based on application is one of promising revenue model in mobile application for application developers or marketers. However, in-app purchase is placed in the lowest rate compared to other model. This paper attempts to present the analysis of in-app purchase adoption viewed from the user behavior of mobile application as consumers. This study is conducted by combining the unified theory of acceptance and use of technology approach that was developed (UTAUT2) with involving perceived security aspect. The result shows that the habit of potential users, information security assurance, and hedonic motivations of potential users are the main supporting factors in adopting inapp purchase. Those factors can be admitted as a reference in developing mobile application, in order to make in-app purchase can be accepted and used by potential users of mobile application.Intisari-In-App Purchase atau pembayaran dari dalam aplikasi merupakan salah satu model pendapatan aplikasi mobile yang menjanjikan bagi pengembang atau pemasar aplikasi. Namun, in-app purchase menduduki peringkat terendah dibanding dengan model pendapatan aplikasi lainnya. Studi ini mencoba menyajikan analisis pengadopsian in-app purchase dari aspek keperilakuan pengguna aplikasi mobile sebagai konsumen. Hal ini dilakukan dengan pendekatan model gabungan teori penerimaan dan penggunaan teknologi yang telah dikembangkan (UTAUT2) dengan melibatkan aspek persepsi keamanan informasi (perceived security). Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor kebiasaan calon pengguna, keyakinan keamanan informasi, dan motivasi hedonis calon pengguna merupakan faktor pendukung utama pengadopsian inapp purchase. Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan acuan dalam pengembangan aplikasi mobile, supaya in-app purchase dapat diterima dan digunakan oleh para pengguna potensial aplikasi mobile.Kata Kunci-in-app purchase, UTAUT2, perceived security, partial least squares
I. PENDAHULUANPendapatan aplikasi mobile melalui model in-app purchase (pembelian barang virtual dalam aplikasi) tidak sebesar sebagaimana mestinya, khususnya di Indonesia. Data statistik oleh beberapa lembaga survei menyebutkan bahwa pasar aplikasi mobile di Indonesia didominasi oleh aplikasi gratis yang dilengkapi dengan model in-app purchase. Makalah ini mencoba mengeksplorasi alasannya.Pendapatan aplikasi mobile di Indonesia berasal dari tiga model pendapatan [1], yaitu dari iklan dalam aplikasi mobile (in-app advertisement) sebesar US$15 juta, aplikasi berbayar (premium apps) sebesar US$3,2 juta, dan pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) sebesar US$2,9 juta per tahun [2]. Jika dikonversikan ke dalam nilai rupiah, secara berturut-turut adalah Rp202,5 miliar, Rp43,2 miliar, dan Rp39,15 miliar per tahun.Sekitar 58% (37,06 juta jiwa) pengguna smartphone di Indonesia mengunduh aplikasi baru setiap bulannya, 99%-nya adalah aplikasi gratis [3], dengan aplikasi gratis yang dilengkapi in-app purchase akhir-akhir ini lebih mendominasi pasar [4]. In-app purchase biasanya terdapa...