Pada masa menyusui seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau gangguan kesehatan yang membutuhkan penggunaan obat, sehingga banyak ibu yang sedang menyusui menggunakan obat yang dapat memberikan efek yang tidak dikehendaki pada bayi yang disusui. Beberapa obat dengan karakteristik tertentu dapat diekskresikan melalui ASI. Karakteristik yang dimaksud antara lain adalah obat yang mudah larut dalam lemak, obat yang memiliki berat molekul kecil, obat yang terionisasi, dan obat yang berikatan lemah dengan protein plasma. Tingkat pengetahuan ibu menyusui akan keamanan obat merupakan faktor yang penting untuk menjaga keselamatan bayi. Apabila ibu menyusui memiliki tingkat pengetahuan yang baik akan keamanan obat sepanjang menyusui, maka bayi dapat terhindar dari bahaya efek samping obat. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan desain cross sectional terhadap 100 orang responden di Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Sampel responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji validitas serta uji reliabilitas. Kategori tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang keamanan obat dibagi menjadi 3, yaitu kategori rendah, sedang, dan tinggi. Acuan untuk kategori tersebut, diambil dari nilai rata-rata ± SD pengetahuan ibu menyusui. Analisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata ± SD yaitu sebesar 6,5 ± 2,4, sehingga untuk nilai di antara 4,1-8,9 termasuk dalam kategori sedang. Nilai < 4,1 termasuk ke dalam kategori rendah dan nilai > 8,9 termasuk ke dalam kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebesar 20%, tingkat pengetahuan sedang sebesar 57%, dan tingkat pengetahuan tinggi sebesar 23%. Pada penelitian ini juga dilakukan pengelompokan obat yang digunakan oleh responden ditinjau dari tingkat keamanannya berdasarkan ketentuan WHO tahun 2003. Hasilnya adalah di antara obat-obat yang digunakan oleh responden, terdapat obat yang masuk ke kelompok obat dengan tingkat keamanan kategori satu (amoksisilin, asam mefenamat, dekstrometorfan HBr, ibuprofen, parasetamol, dan tetrasiklin), obat dengan tingkat keamanan kategori dua (asetosal dan efedrin HCl), serta obat dengan tingkat keamanan kategori tiga (klorfeniramin maleat).