2020
DOI: 10.13169/reorient.5.2.0137
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Revisiting the History and Historiography of Mughal Pluralism

Abstract: The concept of ṣulḥ-i kull is well known as a core feature of the Mughal Empire's state ideology, one that made it, comparatively speaking, arguably the most tolerant and inclusive state in the entire early modern world. Often translated as “peace with all,” the term has become almost synonymous in South Asian historiography with the policies of religious pluralism promoted by the dynasty's most celebrated emperor, Jalal al-Din Muhammad Akbar “the Great” (r. 1556–1605) and his famed courtier and biographer, Ab… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(2 citation statements)
references
References 40 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Ajaran Din-i-illahi ini berfokus kepada Ajaran toleransi antar umat beragama di mana ajaran tersebut tidak menyentuh ranah teologi, berbeda dengan Sikh yang secara konsep teologi memadukan agama Islam dengan Hindu (Agustina, et al, 2020). Selain itu, keputusannya untuk memiliki seorang istri beragama Hindu dan membebaskan istrinya untuk menganut agama Hindu juga kontroversial (Kinra, 2020). Menurut hemat penulis, jika diterapkan nilai-nilai keislaman secara menyeluruh, respons dari masyarakat Hindu tidak akan menunjukkan resistensi selama cara syiar Islam dilaksanakan dengan pendekatan yang humanis seperti yang dilakukan oleh Walisanga di Indonesia.…”
Section: Latar Belakang Rasialisme DI Kashmir Dalam Perspektif Sejarahunclassified
“…Ajaran Din-i-illahi ini berfokus kepada Ajaran toleransi antar umat beragama di mana ajaran tersebut tidak menyentuh ranah teologi, berbeda dengan Sikh yang secara konsep teologi memadukan agama Islam dengan Hindu (Agustina, et al, 2020). Selain itu, keputusannya untuk memiliki seorang istri beragama Hindu dan membebaskan istrinya untuk menganut agama Hindu juga kontroversial (Kinra, 2020). Menurut hemat penulis, jika diterapkan nilai-nilai keislaman secara menyeluruh, respons dari masyarakat Hindu tidak akan menunjukkan resistensi selama cara syiar Islam dilaksanakan dengan pendekatan yang humanis seperti yang dilakukan oleh Walisanga di Indonesia.…”
Section: Latar Belakang Rasialisme DI Kashmir Dalam Perspektif Sejarahunclassified
“…Though the specific cultural and historical context of the Mughal court and its political requirements influenced this approach to the other religions (Kinra 2013(Kinra , 2020Elverskog 2022;Moin 2022), one should not forget the Akbarian philosophical framework of transimmanence which facilitated this approach for Dārā. In his Majma' al-Bah .…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%