2022
DOI: 10.30867/action.v7i1.411
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Risiko gizi lebih pada anak usia prasekolah berdasarkan aspek sosio-ekonomi keluarga di Kota Kediri

Abstract: Overweight in children under five has increased and will impact at an early age and cause a metabolic syndrome in adulthood. Being overweight is caused by many things, one of which is socioeconomic family. Family socioeconomic is an underlying cause that influences feeding practices. This study aimed to analyze the risk of overweight in preschool children based on family socio-economics. This study used a case-control design conducted from December 2019 to March 2020. The sample used was 66 preschool children … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 26 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Kejadian Gizi lebih pada balita perlu diperhatikan karena dapat membawa risiko berbagai macam penyakit tidak hanya pada anak-anak tetapi pada saat mereka dewasa. Gizi lebih dapat mempengaruhi kesehatan fisik, sosial, emosi, dan intelektual anak (7). Gizi lebih pada balita perlu diperhatikan dikarenakan dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes melitus, asma bronkhiale, dan sleep apnea (8).…”
Section: Aunclassified
“…Kejadian Gizi lebih pada balita perlu diperhatikan karena dapat membawa risiko berbagai macam penyakit tidak hanya pada anak-anak tetapi pada saat mereka dewasa. Gizi lebih dapat mempengaruhi kesehatan fisik, sosial, emosi, dan intelektual anak (7). Gizi lebih pada balita perlu diperhatikan dikarenakan dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes melitus, asma bronkhiale, dan sleep apnea (8).…”
Section: Aunclassified
“…Peserta pelatihan telah mengetahui cara menimbang dan mengukur tinggi badan, tetapi masih ada ketidak sesuaian penggunaan alat dan cara pengukuran, sehingga menghasilkan nilai yang tidak valid atau akurat. Pentingnya paltihan dengan praktek secara langsung akan berdampak pada hasil dan interpretasi data status gizi anak (Triatmaja et al, 2021). Pentingnya pengukuran atropometri anak sebagai penentu status gizi anak di dasarkan pada pengukuran BB, TB berdasarkan umur.…”
Section: Hasilunclassified