Risk of suicide among nursing students

Abstract

Objectives: to identify the risk and degree of risk of suicide in nursing students of a public institution in the countryside of Pernambuco, Brazil. Methods: this was a cross-sectional, quantitative research conducted with 150 students. For data collection, a sociodemographic questionnaire and the instrument, M.I.N.I. - Brazilian version 5.0.0 - Module C - Risk of suicide were used. Statistical analyses were performed with IBM(® )SPSS(®), version 23. Results: 53.3% of nursing students had a risk of suicide, of which 20.7% had a high risk. Moreover, 22.67% reported previous suicide attempt. It is noteworthy that students without a partner have a higher risk of suicide (56.8%) than those with a partner (29.4%). Conclusions: it is perceived the need to develop programs that identify students at risk of suicide in higher education institutions, in order to raise awareness of the problem and implement policies to promote mental health in the academia.

Impacts of the second wave of Covid-19 in Brazil: a cross-sectional study with nursing students

“…The female gender, relationship status, negative self-perception of health, and clinical comorbidities such as pain, sleep disorder and psychiatric disorder have been associated with suicide attempts in other studies (Ahmedani et al, 2017;Borba et al, 2020;Moraes et al, 2021;Santos et al, 2021). The data presented now reaffirms these variables as risk factors for suicide.…”

“…At the same time, 22.7% of students reported an earlier history of attempted suicide. The risk of suicide in this group was significantly higher among students without a partner, so relationship status represented a risk factor (Moraes et al, 2021). Thus, current and prepandemic data show female gender and relationship status as risk factors for suicidal ideation.…”

Analisis Risiko Bunuh Diri pada Mahasiswa Kesehatan di Kota Banda Aceh

“…Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Moraes dkk (2021) juga menemukan bahwa mayoritas mahasiswa keperawatan memiliki risiko bunuh diri sebesar 53,3% dengan kategori rendah, sedang dan tinggi (20,7%, 12% dan 20,7%). 24 Hal ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kesehatan memiliki risiko bunuh diri yang ditandai dengan adanya pemikiran terkait ide bunuh diri, namun ide tersebut jarang muncul sehingga kategori risiko bunuh diri mereka rendah.…”

“…Mahasiswa berisiko bunuh diri dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya beban kerja yang melelahkan, ketidakamanan dalam kaitannya dengan masa depan professional, dan tingginya tingkat stres akademik 24 . Stres akademik memiliki hubungan positif yang signifikan dengan ide bunuh diri dimana semakin tinggi stres akademiknya maka semakin tinggi pula ide bunuh diri yang muncul pada mahasiswa 25 .…”

“…Salah satu stres akademik dan beban kerja yang melelahkan yang dialami oleh mahasiswa kesehatan disebabkan karena mahasiswa harus memiliki skill dalam menangani masalah kesehatan yang muncul akibat dari suatu proses penyakit. Mahasiswa kesehatan, baik mahasiswa kedokteran dan mahasiswa keperawatan harus mengembangkan skillnya yang dibutuhkan dalam menghadapi penanganan dari proses suatu penyakit dan memberikan pelayanan keperawatan yang tepat sesuai dengan masalah kesehatan akibat dari penyakit tersebut 24 . Berdasarkan hal ini dapat diasumsikan bahwa mahasiswa kesehatan dalam penelitian ini memiliki stres akademik dan beban kerja yang melelahkan tidak tinggi dikarenakan mampu mengembangkan skill sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai walaupun masih belum maksimal, sehingga ide bunuh diri mereka berada pada kategori rendah.…”