AbstrakDi Kalimantan Selatan, prevalensi penderita diabetes melitus sebesar 11,1%. Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan tambang batubara tersebar di seluruh wilayah. Hal ini menjadikan penderita diabetes melitus terpapar debu batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peroksidasi lipid akibat paparan debu batubara subkronik dan pengaruhnya pada kadar gula darah tikus diabetes melitus. Kelompok penelitian meliputi tikus Wistar diabetes melitus (P1), kelompok diabetes melitus + paparan debu batubara dosis 12,5 mg/m 3 1 jam/hari selama 28 hari (P2), dan kelompok diabetes melitus + paparan debu batubara dosis 25 mg/m 3 1 jam/hari selama 28 hari (P3), masing-masing 6 ekor. Penelitian dilakukan mulai Agustus-Oktober 2010. Uji analysis of variance (ANOVA) terhadap kadar malondialdehid (MDA) plasma tidak didapatkan peningkatan secara bermakna antara kelompok perlakuan (p>0,05). Penurunan kadar gula untuk P1, P2, dan P3 berturut-turut sebesar 23,6%, 16,9%, dan 9,3%. Analisis uji t tidak berpasangan terhadap kadar gula darah tidak didapatkan perbedaan bermakna sebelum dan setelah perlakuan pada semua kelompok (p>0,05). Tidak terdapat korelasi antara kadar MDA plasma dan kadar gula darah setelah perlakuan pada berbagai kelompok (p>0,05). Disimpulkan bahwa paparan debu batubara subkronik tidak meningkatkan peroksidasi lipid yang mempengaruhi kadar gula darah pada tikus diabetes melitus dan tidak ada korelasi antara kadar MDA dan glukosa darah. [MKB. 2011;43(4):189-92].Kata kunci: Debu batubara, diabetes melitus, hiperglikemia, peroksidasi lipid
Subchronic Coal Dust Exposure on Lipid Peroxidation and Blood Glucose Level in Diabetes Mellitus Rat AbstractIn South Kalimantan, prevalence of diabetes mellitus was 11.1%. South Kalimantan is a province with coal mine spread in all districts. This condition induce coal dust exposure on diabetes mellitus patients. Aim of this study was to measure lipid peroxidation by subchronic coal dust exposure and its effect on glucose level in Wistar rats model of diabetes mellitus. Group included diabetes mellitus Wistar rats (P1), diabetes mellitus + coal dust exposure at dose 12.5 mg/m 3 1 hour/day for 28 days (P2) and diabetes mellitus + coal dust exposure at dose 25 mg/m 3 1 hour/day for 28 days (P3) on 6 rats, respectively. This research was done from August-October 2010. Analysis of variance (ANOVA) test concluded no significant differently on increased plasma malondialdehyde (MDA) level between all groups (p>0.05). Percentage of blood glucose level decreased 23.6%, 16.9% and 9.3% for P1, P2, P3 group, respectively. Unpaired t test concluded that blood glucose level were not significant differently between pre and post treatment in all groups (p>0.05). There was no correlation between plasma MDA level and blood glucose level in all groups of exposure (p>0.05). In conclusions, that subchronic coal dust exposure doesn't increase lipid peroxidation and no effect on blood glucose level in diabetes mellitus rats and no correlation between MDA dan blood glucose level. [MKB. 2011;...