2019
DOI: 10.36448/ja.v9i1.1534
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Ruang Kontemplasi Sebagai Sarana dan Berapresisasi dengan Media Ruang Arsitektur yang Impresif

Abstract: Kompleksitas kebutuhan masyarakat urban dapat diwadahi oleh ruang yang kontekstual terhadap kebutuhan fisik dan non-fisik, jiwa dan raga, place dan space, bahkan masa lalu dan masa depan. Sehingga simbiosis dari seluruh kebutuhan tersebut mampu terangkum dalam satu wadah yang ekspresif dan apresiatif terhadap kebutuhan masyarakat urban. Masyarakat urban dalam konteks budaya 'leisure' membutuhkan ciptaan ruang yang impresif dan kontemplatif sebagai cerminan pemanfaatan waktu yang berharga. Untuk memanfaatkan wa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Sebaliknya, kontemplasi hadir memberikan pemahaman terpisah terhadap segala perubahan sebagai suatu entitas akan keseimbangan budaya musik yang beragam dan transformatif. Dalam arti lain, ruang kontemplasi adalah ruang bagi manusia menciptakan ruang keheningan, proses pencarian melalui arti kebenaran hakiki, melalui perenungan terhadap kejadian/fenomena yang membangkitkan rasa emosional, dan menjadi wadah penyeimbang dari aktivitas masyarakat urban yang mumpuni banyak waktu atau pengisi waktu (Basuki, 2019). Dijelaskan juga bahwa ruang kontemplasi terhadap seni dan budaya' dalam komunitas tertentu maupun masyarakat di luar komunitas dapat berekspresi dan berapresiasi serta melakukan relaksasi jiwa, sehingga pemenuhan kesehatan jasmani dan rohani dapat tercapai (Basuki, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sebaliknya, kontemplasi hadir memberikan pemahaman terpisah terhadap segala perubahan sebagai suatu entitas akan keseimbangan budaya musik yang beragam dan transformatif. Dalam arti lain, ruang kontemplasi adalah ruang bagi manusia menciptakan ruang keheningan, proses pencarian melalui arti kebenaran hakiki, melalui perenungan terhadap kejadian/fenomena yang membangkitkan rasa emosional, dan menjadi wadah penyeimbang dari aktivitas masyarakat urban yang mumpuni banyak waktu atau pengisi waktu (Basuki, 2019). Dijelaskan juga bahwa ruang kontemplasi terhadap seni dan budaya' dalam komunitas tertentu maupun masyarakat di luar komunitas dapat berekspresi dan berapresiasi serta melakukan relaksasi jiwa, sehingga pemenuhan kesehatan jasmani dan rohani dapat tercapai (Basuki, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Basuki, Ruang kontemplasi dapat diartikan sebagai ruang manusia untuk berdiam diri dalam keheningan, pencarian akan suatu kebenaran hakiki serta perenungan akan suatu fenomena yang mengusik sisi emosional. Ruang ini membutuhkan adanya waktu yang luang dan khusus agar dapat melakukan Tindakan kontemplasi dengan optimal [12]. Menurut Tarsa, Kontemplasi dapat diartikan sebagai renungan yang disertai dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh.…”
Section: Jurnal Bahasa Rupa | 113unclassified