ABSTRAKCylas formicarius (Fabricus) (Coleoptera: Curculionidae) merupakan hama utama ubi jalar yang menyebabkan kehilangan hasil hingga mencapai 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik pengendalian C. formicarius yang efektif dan efisien. Penelitian dilaksanakan bulan JuniOktober 2014 di kebun percobaan Muneng, Probolinggo, Jawa Timur, menggunakan rancangan acak kelompok, lima perlakuan diulang tiga kali. Perlakuannya adalah perendaman stek ubi jalar dalam suspensi konidia Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. selama 30 menit sebelum tanam; aplikasi suspensi konidia B. bassiana ke tanah pada umur 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 minggu setelah tanam; stek direndam suspensi konidia B. bassiana selama 30 menit sebelum tanam dilanjutkan aplikasi suspensi konidia B. bassiana ke tanah pada umur 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 MST; aplikasi insektisida interval 1 minggu, kontrol. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa aplikasi berbagai jenis teknik pengendalian berpengaruh nyata terhadap populasi larva dan imago C. formicarius serta tingkat kerusakan umbi. Populasi C. formicarius pada umbi dari seluruh perlakuan berkisar antara 1-4 telur/tanaman, 1-19 larva/tanaman, 0-0,2 pupa/tanaman, dan 0-4 imago/tanaman. Bobot umbi per tanaman berkisar antara 571-700 g dan tingkat kerusakan umbi berkisar antara 5,83-53,33%. Tingkat kerusakan umbi yang terendah terdapat pada perlakuan aplikasi suspensi konidia B. bassiana ke tanah atau pangkal batang ubi jalar pada umur 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 MST, yaitu hanya 6%. Aplikasi suspensi konidia B. bassiana pada permukaan tanah atau pangkal batang ubi jalar pada umur 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 MST berhasil menekan populasi C. formicarius pada umbi dan mengurangi kerusakan umbi ubi jalar hingga 48%.
Kata kunci: Beauveria bassiana, Cylas formicarius, pengendalian mikroba, persistensi, stadia inang
ABSTRACTCylas formicarius (Fabricus) (Coleoptera: Curculionidae) is one of the major pest on sweetpotato which can cause yield lost up to 100%. The objective of this study was to obtain the effective and efficiency control technique of sweetpotato weevils. The research was conducted on June-October 2014 at Muneng Research Station, Probolinggo, East Java, using randomized block design, five treatments and three replicates. The treatments consisted of immersion of sweetpotato cuttings in the suspension of conidia Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. for 30 minutes before planting; application of suspension of conidia B. bassiana on soil at 2, 4, 6, 8, 10, and 12 weeks after sowing (WAS); immersion of sweetpotato cuttings in the suspension of conidia B. bassiana for 30 minutes before