2019
DOI: 10.17576/gema-2019-1904-13
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sang Kancil as Cultural Artefact: A Comparative Neo-Archetypal Study

Abstract: This article is a comparative study of Sang Kancil, the Malaysian folkloric trickster character with Brer Rabbit (African-American) and Reynard the Fox (French and Dutch) in order to explain the relationship between the Jungian archetypes and Neo-archetypes that may be found in trickster tales found in the printed medium. An analysis of the Sang Kancil stories was conducted by comparing them to these Trickster stories from other cultures to identify the similarities in the trope of the trickster to determine t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Studi-studi tersebut menujukkan efektivitas penggunaan cerita rakyat dalam mengobati trauma perang, penyakit mental, menurunkan stres, hingga peningkatan kondisi psikologis. Kedua, dalam bidang sastra dan budaya, penelitian dilakukan terhadap dimensi arketipe cerita untuk memahami perilaku dan cara berpikir suatu masyarakat (Congxin & Yongxia, 2019;Greene, 2011;Kaniel, 2015;Kheong et al, 2019;Masuku, 2020;Walker, 2010). Studi-studi tersebut menunjukkan arketipe, sebagai pola ketaksadaran manusia, menjadi dasar bagi suatu kelompok budaya dalam merespon berbagai hal yang ada di sekitarnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Studi-studi tersebut menujukkan efektivitas penggunaan cerita rakyat dalam mengobati trauma perang, penyakit mental, menurunkan stres, hingga peningkatan kondisi psikologis. Kedua, dalam bidang sastra dan budaya, penelitian dilakukan terhadap dimensi arketipe cerita untuk memahami perilaku dan cara berpikir suatu masyarakat (Congxin & Yongxia, 2019;Greene, 2011;Kaniel, 2015;Kheong et al, 2019;Masuku, 2020;Walker, 2010). Studi-studi tersebut menunjukkan arketipe, sebagai pola ketaksadaran manusia, menjadi dasar bagi suatu kelompok budaya dalam merespon berbagai hal yang ada di sekitarnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Congxin & Yongxia (2019), memperlihatkan dengan melakukan interpretasi terhadap simbolisasi ikan, sebagai sosok mitologis yang mengakar dan tumbuh kuat dalam budaya China, dapat membantu terapis dalam mengobati pasiennya. Gambaran-gambaran tersebut memperlihatkan bahwa arketipe menjadi bagian dari kesadaran nasional yang senantiasa diadaptasi seiring kemajuan bangsa (Kheong et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified