Meskipun penugasan armada dilakukan terlebih dahulu, namun hasil dari evaluasi pelaksanaan crew pairing ataupun crew rostering dapat menjadi masukan untuk penugasan armada berikutnya. Oleh karena itu, hasil studi diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang jenis dan jumlah armada yang digunakan untuk melayani sejumlah penerbangan pada salah satu penelitian crew pairing. Model dalam studi ini bertujuan untuk meminimumkan total biaya yang dikeluarkan oleh maskapai untuk menerbangkan berbagai jenis armada yang melayani semua penerbangan. Penyusunan model, konfirmasi data, verifikasi model, dan uji coba model dilakukan pada bulan September-Desember 2022. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi. Jenis data yang dianalisis adalah data sekunder, yang dikelompokkan menjadi data yang berhubungan dengan penerbangan, data armada, dan data yang berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan oleh maskapai. Penyelesaian masalah basic Fleet Assignment Model dilakukan dengan bantuan software LINGO 19.0. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa minimum total biaya untuk melayani 30 penerbangan yang melibatkan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bandar Udara Internasional Juanda, dan Bandar Udara Komodo adalah $188,463.1. Jumlah pesawat yang dibutuhkan oleh maskapai untuk melayani semua penerbangan pada 10 Oktober 2022 tersebut yaitu 9 pesawat, yang terdiri dari 3 armada Airbus A330-300 dan 6 armada Boeing 737-800NG. Perlu dilakukan penelitian tentang strategi maskapai dalam menghadapi permasalahan crew pairing yang tidak memiliki sit time di salah satu penerbangan yang dilayani, tetapi harus terbang dengan penerbangan berikutnya menggunakan jenis armada dan pesawat yang berbeda.